1. Beranda
  2. /
  3. Harian Indoprogress
  4. /
  5. Page 30

Harian Indoprogress

Marxis menyoroti bagaimana agama sering berfungsi untuk melanggengkan tatanan yang eksploitatif. Namun juga menunjukkan bahwa agama memiliki potensi untuk menjadi alat resistensi ketika diartikulasikan oleh kelas tertindas.
Buku ini merekognisi pembacaan tentang kepunahan, siapa yang paling bertanggung jawab, dan solusi untuk keluar dari krisis yang tengah berlangsung.
Mari berkenalan dengan Busono Wiwoho, dosen UGM yang sempat dihapuskan dari sejarah karena huru-hara G30S.
Ketiadaan oposisi dalam sistem politik formal hari ini adalah hasil historis dari proses persaingan ideologis dalam kaitannya dengan pengorganisasian kapitalisme.

Harian Indoprogress

“SMK Bisa!”: Jalan Menuju Mobilisasi atau Marginalisasi?

“Inferioritas SMK semakin menjadi dengan banyaknya stigma sosial yang disematkan ke pelajar SMK. Sepanjang tahun 2020, misalnya, publik ramai mencap negatif partisipasi pelajar SMK di aksi menentang omnibus law. Partisipasi mereka dianggap sebagai kenakalan remaja, alih-alih memahami bahwa memang karena omnibus law berdampak negatif pada nasib mereka di pasar tenaga kerja kelak.”

Jalan Terjal Komune Paris (Bagian I)

Ilustrasi: Illustruth KAUM borjuis Prancis telah lama meraih kemenangan. Sejak revolusi 1789, mereka adalah kelompok yang meraup kekayaan, sementara kelas pekerja secara terus-terusan harus menanggung

Marxisme dan Nadezhda

“Namun, organisasi seperti yang seperti dimaksud Nadezhda tidaklah dibangun hanya dari sekedar diksi-diksi dan teriakan revolusi, sebab hari ini kapitalisme bersama pion-pionnya berinovasi tanpa henti sementara kita semua punya perut untuk diisi dan perjuangan berdasarkan perencanaan kolektif tidak bisa berhenti.”

Untuk Rosa Luxemburg, Untuk 150 Tahun Kelahirannya

“Rosa Luxemburg adalah seorang kosmopolit dari masa depan. Ia mengaku kerasan “di seluruh pojok dunia, di mana pun ada awan dan burung dan air mata manusia.” Ia penggila botani dan sangat mencintai hewan. Surat-surat Rosa ditulis oleh seorang perempuan yang memiliki kepekaan luar biasa, dengan jati dirinya yang tetap utuh di tengah sederet pengalaman pahit.”

Perang 200 Tahun Kelas Pekerja

“Maka hanya dengan bersatu, kelas pekerja membentuk batalionnya, maju tak akan gentar ketika harus berhadapan dengan lawannya dan meraih kemenangan. Di sini kita mesti ingat bahwa kemenangan diraih dengan perjuangan dan pengorbanan, kecuali Anda menganggap Mao Zedong, Fidel Castro dan Ho Chi Minh cuma tidur-tiduran sambil twitter-an seharian.”

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.