
Sarinah: Evolusi Gerakan Perempuan Yang Terpenggal
SARINAH merupakan buah pemikiran Sukarno mengenai gerakan perempuan yang jarang dikaji secara komprehensif dan mendalam, baik sebagai teori maupun sebagai tindakan politik. Generasi baru yang
SARINAH merupakan buah pemikiran Sukarno mengenai gerakan perempuan yang jarang dikaji secara komprehensif dan mendalam, baik sebagai teori maupun sebagai tindakan politik. Generasi baru yang
Apakah kita hanya akan menjadi penonton dari permainan catur politik para oligark ini?
Foto Dr. Liauw Yan Siang. Koleksi foto oleh Alfred Ticoalu SEJAK peristiwa G30S diajarkan di sekolah, saya terusik dengan latar belakang kejadian tersebut. Salah
BAHASA seperti sebuah jalan. Beraspal, semen beton, jalan tanah, becek, atau berundak-undak turun dan naik. Bahasa dalam puisi-puisi Wiji Thukul seperti jalan dari tanah, masih menyisakan
Bagaimana gerakan kelas pekerja harus menyikapi lumpenproletariat?
Judul Buku : Pekerja Industri Kreatif Indonesia: Flexploitation, Kerentanan, dan Sulitnya Berserikat Penulis : Fathimah Fildzah Izzati, Rara Sekar Larasati, Ben Laksana, Rio Apinino,
Fransiskus Hugo, Mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran, anggota Perhimpunan Muda Judul: Asal-usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi dan Negara Penulis: Frederick Engels Editor: Joesoef Isak Penerbit: Kalyanamitra,
SOEKARNO memang tidak seberuntung Marx. Si bung tidak pernah memiliki sahabat semulia Friedrich Engels, yang mau menghabiskan masa tuanya demi melanjutkan proyek dan mesistematiskan karya-pemikiran
Selama ini, membaca, bagi saya, adalah kegiatan yang nyaris sepenuhnya bersifat pribadi, yang baik dalam proses maupun hasilnya tidak melibatkan orang lain. Seperti halnya makan, buang hajat, dan menonton film yang senantiasa saya lakukan secara soliter. Namun, lama-kelamaan timbul juga keinginan untuk membaca dengan cara berbeda.
Mulanya memang tidak jelas apa yang saya maksud dengan “berbeda” itu, sampai kemudian seorang kawan mengajak saya membaca sebuah novel yang sama, membuat catatan atau komentar-komentar atas novel itu, lalu membandingkan catatan kami satu sama lain. Dengan kobar luar biasa—yang saya pikir agak salah tempat—si kawan berusaha meyakinkan saya bahwa cara tersebut sungguh efektif untuk membangun sikap kritis dalam membaca. Semangat saya, seperti biasa, tentu saja lebih redup dari siapa pun, tapi akhirnya ajakan itu tetap saya terima.
Mengganti kapitalisme dengan mutual aid berskala besar membutuhkan waktu dan perjuangan luar biasa. Bukan berarti tidak bisa dilakukan sekarang.
“Generasi” bukanlah prediktor kuat terhadap “karakter” individu, bahkan kelompok umur tertentu.
“Kita sebetulnya lebih memperdulikan orang-orang Papua, atau Sumber Daya Alamnya?” –Viktor Mambor, Redaktur Jubi PAPUA semakin sering dibicarakan. Tetapi hanya bahan mainan, tanpa kesungguhan
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.