1. Beranda
  2. /
  3. Paling Sering Dibaca
  4. /
  5. Page 12

Paling Sering Dibaca

Saduran Puisi-Puisi Marx

Ada beberapa hal yang bisa dikritik dari Marx. Tentu, Franz-Magnis Suseno pun mengakui, Marx hanya manusia biasa, bukan Tuhan, dan—kita hanya perlu merujuk pada kapasitas Fraz-Magnis sebagai seorang pastor dalam hal ini—ia punya banyak salah dan dosa. Bangunan teoretisnya pun—lagi, seturut mazhab Jesuit—bertanggung jawab atas melayangnya jutaan nyawa manusia (sebagai orang beriman, Franz-Magnis melihat kematian sebagai takdir, dus “tanggung jawab” Tuhan), kemelaratan (lagi, ini semata-mata takdir), serta kekejaman (please, Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomorrah hanya karena mereka gay!) di seantero dunia. Dengan demikian, Marx salah bukan hanya karena ia ingin membangun “kerajaan Allah” di muka bumi—suatu pekerjaan yang mustahil dan bahkan, jika kita hidup di abad pertengahan, menghina Tuhan—melainkan juga karena ia telah menghabiskan hidupnya untuk mengajarkan paham ekonomi-politik yang tidak manusiawi—dan kita tahu, dengan segala ke-maha-annya, Tuhanlah yang paling tidak manusiawi.

Tentang Agama dan Ideologi

SAYA akan mengawali pemaparan saya tentang agama dan ideologi ini dengan cerita tentang dua peristiwa. Yang pertama, reaksi seorang teman, mahasiswa teologi, ketika mendengar cerita

Tiga Perspektif Pembangunan Agraria

Kerja-kerja penelitian masyarakat agraria berbasis kelas (ekonomi-politik) ini perlu digencarkan untuk menandingi wacana dominan tentang kelembagaan dan populisme agraria saat ini

Demokrasi Melahirkan Oligarki?

SUKSESNYA rekonsolidasi kekuasaan elite, melalui dibentuknya sekretariat gabungan (setgab), yang dipimpin oleh ketua umum partai Golkar, Aburizal Bakrie, telah menyebabkan larisnya teori Kartel Politik sebagai

Rakyat Jelata, Sejarah dan Perjuangan

Di saat hiruk-pikuk dan gegap-gempita ucapan belasungkawa, transaksi politik dan proses saling dukung mendukung, serta manuver-manuver politik menjelang ajang pemilu, kita menyaksikan betapa semakin langkanya pemberitaan mengenai rakyat miskin yang meninggal karena kelaparan, buruh yang mengalami ketidakadilan kerja, kaum tani yang dirampas haknya, hingga kelompok minoritas keagamaan yang terusir dari rumah ibadah dan kampungnya sendiri. Tuduhlah saya sebagai seorang romantik, namun saya pikir kita patut kesal terhadap keadaan ini. Karena itu selama koran, televisi dan media masih melaporkan pertumbuhan dan bukannya kesenjangan ekonomi, naik-turunnya harga saham dan bukannya harga-harga kebutuhan pokok, upacara dan penghargaan para pejabat dan bukannya pelanggaran atas hak-hak sipil dan politik warga biasa dan menganggap kemiskinan serta pelanggaran HAM sebagai statistik belaka, maka kita patut kesal – dan karenanya kita, rakyat jelata, perlu menulis sejarah kita sendiri.

Rancière dan Politik Estetika

“Estetika bukanlah disiplin ilmu. Estetika adalah sebuah gaya berpikir yang lahir di era Revolusi Prancis, juga dengan gayanya yang khas, cara berpikir ini mempertanyakan (menggoncang) tatanan hierarkis”

Marxisme dan Money Heist

“Uang seakan menjadi dewa dari segala komoditas, sebab dalam namanya apa yang mustahil menjadi mungkin.”

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.