Artikel

Mengapa para pelopor teknokrasi Indonesia tertarik pada filsafat anti-sistem yang sering dianggap irasional?
Kediktatoran proletariat, ketika dipahami dalam kerangka Marxis yang otentik, muncul bukan sebagai momok totaliter, tetapi sebagai konsep yang secara fundamental demokratis dan membebaskan.
Kekuatan sanksi Barat bertumpu pada dominasi mereka atas mata uang cadangan global (dolar AS dan Euro), kendali terhadap sistem pembayaran internasional (SWIFT), serta monopoli atas teknologi esensial (misalnya satelit, komputasi awan, dan perangkat lunak).
Sudah saatnya bagi kita untuk mengorganisir serikat yang menghimpun pengguna teknologi digital sebagai pekerja produktif. Pembicaraan mengenai strategi kebijakan dan pertarungan wacana yang ingin ditawarkan dapat termediasi melalui serikat pekerja ini.

Artikel

Kobok-Kobok Bahasa dengan Kuasa

Dalam konteks investasi dan libido pembangunan infrastruktur yang menggusur warga, rezim kerap menggunakan kata ‘relokasi’ atau ‘menggeser’, atau menggunakan ‘untuk kepentingan umum’ yang sebenarnya berarti ‘untuk kepentingan orang-orang kaya dan korporasi.’ Bahkan frasa ini jadi judul salah satu undang-undang, yaitu UU Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Eufimisme bahasa juga dipakai setelah menggusur. Tahun lalu, Jokowi mengklaim warga yang digusur akan mendapat ‘ganti untung’ dan meminta media berhenti menggunakan ‘ganti rugi’.

Virus dan Kapitalisme

Ilustrasi oleh Jonpey TAHUN 2020 ini akan tercatat sebagai sebuah babak penting dalam sejarah. Bukan karena pamitnya Ronald McDonald dan kawan-kawan dari Sarinah atau karena

Akumulasi Kapital dan Perampasan Otonomi atas Tubuh Perempuan

Judul              : Caliban and The Witch: Women, the Body and Primitive AccumulationPenulis           : Silvia Federici Penerbit         : Autonomedia Ketebalan      : 285 halamanEdisi               :

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.