1. Beranda
  2. /
  3. Paling Sering Dibaca
  4. /
  5. Page 251

Paling Sering Dibaca

Tentang Batas

MENANGGAPI pengajuan Judicial Review UU PNPS No.1/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama, reaksi yang sangat keras dan menggebu-gebu muncul dari Menteri Agama Suryadharma Ali. Bukan hanya berkomentar secara nyinyir terhadap pengajuan itu, ia juga sangat berkepentingan dan menyiapkan segala energinya menghadapi proses ini. Konon, bahkan beliau mengumpulkan ormas-ormas Islam, termasuk ormas yang anti-demokrasi, untuk menyiapkan perlawanan terhadap upaya memperjuangkan kesetaraan warga negara.

Terkait dengan respon Menteri Agama dan Menteri Hukum dan HAM, ada dua hal menarik yang perlu ditanggapi, terutama menyangkut batas. Tentu pernyataan ini perlu ditanggapi bukan karena kedua menteri tersebut adalah manusia beragama. Tentu karena mereka adalah pejabat negara, yang berbicara atas nama pemerintah. Dus, pernyataan mereka ada dalam koridor relasi antara warga dengan pemerintahnya, antara masyarakat dengan negara.

Menelusuri Bara Api dalam Insiden Jeddah

Tak jelasnya perlindungan, upaya pemerintah yang minim dalam menyediakan akses pelayanan bagi BMI, tak adanya pengaturan bagi BMI tak berdokumen, dan birokrat-birokrat yang kurang empatik ini akhirnya berakumulasi dan memuncak pada insiden Jeddah. Pemerintah yang tak terbiasa menyediakan pelayanan secara sistematis bagi BMI, akhirnya kelimpungan ketika ribuan BMI tak berdokumen hendak mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk memperjelas statusnya. Pemerintah yang mengandalkan skema pemadam kebakaran—menunggu kasus dulu baru bergerak—merasa telah melakukan yang terbaik dengan menambah staf, relawan, dan loket untuk melayani pengurusan SPLP. Padahal kenyataannya, tindakan ‘terbaik’ pemerintah ini masih jauh dari akomodatif bagi BMI. Pemerintah hanya membuka loket pengurusan SPLP di Riyadh dan Jeddah, sehingga loket di dua kota ini dipadati BMI dari Makkah, Madinah, Taif, Khamis, Musaid, Najran, Baha, Tabuk dan Jizan. Saat terdapat ribuan BMI mengantre di kantor KJRI untuk mengurus dokumen pemutihan izin tinggal, KJRI malah tutup dan tidak melayani pengurusan dokumen, dengan alasan sedang memproses dokumen yang sudah masuk. Hal ini membuat para BMI khawatir tidak dapat memanfaatkan masa amnesti yang diberikan pemerintah Saudi yang tinggal 23 hari lagi (VOA Indonesia, 2013).

Turut Meramaikan Sekolah Minggu

WACANA ‘Sekolah Minggu’ diluncurkan dengan gambaran tentang bagaimana secara historis sekolah formal di Indonesia tidak bisa terlepas dari konteks masyarakat yang melingkupinya. Pada jaman kolonial, sekolah formal di Indonesia didirikan sebagai mesin produksi Ambteenar Pemerintah Hindia Belanda. Mengutip Pramoedya, sekolah formal kala itu hanya melahirkan manusia bermental ‘jongos dan babu.’ Rupanya, kondisi semacam itu diwariskan sampai sekarang, ketika sekolah formal berada dalam sistem masyarakat kapitalis-industri. Sekolah formal kemudian berfungsi memperkuat sistem itu. Gagasan ini terbukti dengan kemunculan ‘buruh kerah putih’ yang berfungsi sebagai sekrup mesin produksi masyarakat kapitalistik. Alih-alih membebaskan muridnya, sekolah formal justru memperkeruh masalah dengan memunculkan ketidakadilan dan mempertegas segregasi kelas sosial dalam masyarakat.

Memperjuangkan 2017

TAHUN 2016 telah berakhir. Bagi banyak orang di Bumi ini, tahun 2016 dapat dikatakan sebagai tahun yang benar-benar kupret secara politik. Dari semakin menguatnya ekspresi

Marta Harnecker di Rubrik Kajian

Simak tulisan terbaru di rubrik Kajian dari Marta Harnecker berjudul: Militer Venezuela: Terbentuknya Sebuah Peyimpangan. Redaksi.

Bencana Lingkungan Mengintai Sumatera

26 DESEMBER 2004. Matahari bersinar dengan terangnya. Hari itu indah sekali, sehingga tak ada yang mengira bencana maha dahsyat bakal melanda. Dan seperti yang telah

karpet merah darah untuk sang jendral

jendral aku masih ingat kau membiarkan pasukanmu menyerbu kantor PDI itu terjadi tanggal 27 juli ‘96 di jalan diponegoro masikah kau ingat korban dibantai pasukanmu

Porong Hancur

Lucu selentingan cerita di
dusun saya Porong Sidoarjo
rumah, sawah, jalan, pekarangan
semua karam kena lumpur
harta dunia yang peninggalan orang tua
juga karam

ketika lumpur sudah tidak
bisa diajak kompromi
jagad batara dewa

Mimpi Orkestrasi Pergerakan yang Apik

Let’s Jazz Together? SOAL bagaimana menciptakan orkestrasi yang asyik di tengah kemandegan dan fragmentasi gerakan sosial, kok saya beberapa waktu lalu dapat inspirasi dari musik

Menjaga Seulawah Untuk Republik

Dari Seulawah pertama hingga ketiga 16 JUNI 1948. Bertempat di hotel Kutaraja, Banda Aceh, berhasil terkumpul 20 kg emas untuk republik. Emas inilah yang kemudian

Marah

Sebuah cerpen AKU sudah berkali – kali memikirkan ini sendiri ataupun berdiskusi dengan teman-teman yang lain sesama seniman di organisasi tempat aku belajar dan bernaung

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.