Muhammad Ridha

Hegel yang Materialis Dialektis

Muhammad Ridha, anggota Partai Rakyat Pekerja (PRP)   Judul Buku: Less Than Nothing: Hegel and The Shadow of Dialectical Materialism Penulis: Slavoj Zizek Penerbit: Verso

Kapital dan Ketimpangan di Abad 21

Judul Buku: Capital in the 21st Century Penulis: Thomas Piketty Penerjemah: Arthur Goldhammer Terbitan: The Belknap Press of Harvard University Press Tahun: 2014 OK, saya

Gus Dur dan Suara Korban

‘Kutundukkan kepalaku Kepada semua kalian para korban Sebab hanya kepadamu Kepalaku tunduk Kepada penguasa tak pernah aku membungkuk’ (Wiji Tukul) ‘Dikatakan bahwa seorang belum benar-benar

Tuhan Sebagai Eksepsi: Perihal Teologi Materialis

PERTANYAANNYA kemudian, ketika Tuhan dilihat sebagai eksepsi, maka eksepsi atas apakah Tuhan? Menurut saya, kredo ‘tiada tuhan selain Tuhan’ mulai harus ditafsirkan secara materialis. Alih-alih tuhan politeis, tuhan (dengan t kecil) yang harus dinegasikan adalah tuhan intervensionis, yang menjamin kehidupan manusia (dan alam) itu sendiri. Tuhan yang berperan di semua aspek kehidupan. Tuhan yang bertindak sebagai, dalam psikoanalisa, yang-lain-yang-besar (Big Other) dengan kapasitasNya untuk mengatur semua hal dalam realitas, dimana ia menjamin semua makna yang ada dalam realitas itu sendiri. Tuhan ini tidak bisa ada, karena memang peranan intervensionis dia di ranah material ada pada hukum alam itu sendiri. Dalam hukum alam, keberadaan tuhan sebagai penguasa pengatur segala memang tidak diperlukan.

Arianto Sangaji: Pilihannya Sederhana, Sosialisme atau Barbarisme

PADA masa krisis kapitalisme global, Bloomberg, sebuah media korporat besar yang memfokuskan pada isu-isu ekonomi, sempat mengeluarkan sebuah artikel pada 2011 yang berjudul, ‘Give Karl Marx a Chance to Save Global Economy’ (Berikan Karl Marx Kesempatan untuk Menyelamatkan Ekonomi Global). Inti argumen dari artikel tersebut sangat sederhana, pandangan Marx mengenai kapitalisme sangat relevan dalam kondisi krisis kapitalisme sekarang. Bahkan secara implisit artikel tersebut hendak mengatakan kepada kita, alih-alih meninggalkan Marx karena prediksinya yang gagal mengenai kemunculan komunisme, kita harus kembali ke proyek awal Marx mengenai kritik ekonomi politik kapitalisme itu sendiri. Suatu hal yang setidaknya harus diajukan kembali dalam problem pengetahuan kita sekarang ini.

Probabilitas Teori Nilai Kerja

Buku Farjoun dan Machover ini secara umum berupaya mengatasi ketidakpuasan yang muncul dalam menjawab apa yang disebut sebagai ‘problem transformasi’ dalam tradisi ekonomi politik Marxian. Problem transformasi, secara sederhana, berkaitan dengan perdebatan untuk memahami hubungan antara nilai kerja dengan harga pasar yang dipahami secara sama (equal). Dalam kapitalisme, ekspresi paling nyata dari keuntungan dapat dilihat dalam bentuk harga. Semakin besar harga yang diapropriasi oleh kapitalis bisa dipastikan bahwa kapitalis tengah meraup keuntungan besar. Namun, pada sisi produksi, ekspresi atas besaran produksi komoditas, menurut Marx, pada mulanya hanya dapat dilihat pada satuan nilai kerja. Dalam celah konseptual inilah perdebatan problem transfomasi mengemuka.

Revolusi Mesir Sekarang dan Pertanyaan Rumitnya

‘REVOLUSI bukan sebuah acara makan malam,’ begitu kata Mao Zedong. Dan Rakyat Mesir sekarang memahami benar pernyataan Mao ini. Revolusi Mesir memang bukan sesuatu yang menyenangkan bagi siapapun yang menginginkan kenyamanan, layaknya acara makan malam. Ketika banyak kalangan aktivis kini mengamini begitu saja pernyataan Emma Goldman mengenai ‘revolusi sebagai tempat kita menari,’[1] maka Rakyat Mesir mengambil jalan yang sungguh tidak nyaman dalam membangun revolusinya sendiri. Revolusi mereka bukan parade bersenang-senang di jalan, sambil meneriakkan slogan anti pemerintah dengan harapan bisa dengan tenang kembali ke kondisi rutin masing-masing di keesokan harinya. Revolusi Rakyat Mesir justru mengajukan problem revolusioner paling rumit untuk dijawab oleh siapapun yang menghendaki revolusi sekarang: ‘apa yang akan terjadi di esok pagi setelah mobilisasi popular ini usai?’

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.