
Dua Pendekatan Penyelesaian Krisis Ekologi
Melalui pendekatan ekologi radikal, krisis lingkungan tidak dilihat terpisah dari krisis sistem ekonomi dan sosial itu sendiri.
Melalui pendekatan ekologi radikal, krisis lingkungan tidak dilihat terpisah dari krisis sistem ekonomi dan sosial itu sendiri.
Dampak ekologis karena pendidikan yang bias urban, mendukung konsumsi massa yang tinggi, dan sangat industrialis tidak hanya akan dirasakan masyarakat adat, melainkan kita semua
Analisis kapitalisme yang disajikan oleh Karl Marx dalam tiga volume Kapital tetap penting untuk memahami dunia sosial kita. Seorang ahli ekonomi marxis terkemuka berbicara dengan Jacobin untuk memecahkan poin-poin kunci dari teori ekonomi Marx.
Kredit ilustrasi: wikiwand.com TIAP menjelang Natal 25 Desember, pembicaraan publik selalu diramaikan dengan perdebatan boleh tidaknya mengucapkan natal bagi kaum muslim. Perdebatan ini telah
Kredit foto: AliExpress PADA Hari Buku Sedunia tanggal 23 April 2019 lalu, saya membuat cuitan di akun pribadi saya tentang buku-buku favorit yang pernah
Orientasi politik dari proyek filantropi Islam haruslah ditempatkan dalam kerangka transformasi sosial menuju masyarakat pasca-kapitalis.
Sengkarut penambangan pasir terjadi di Klaten. Buruknya tata kelola membuat penambangan tak terkendali dan justru membawa kerugian lingkungan dan ekonomi.
Fransiskus Hugo, Mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran, anggota Kelas Belajar Perhimpunan Muda Judul Buku : Historical Materialism and Social Evolution Penyunting : Paul Blackledge dan Graeme
Ilustrasi: Jonpey KRISIS iklim melanda berbagai belahan dunia. Di Indonesia, misalnya, kita menyaksikan banjir, tanah longsor, krisis air bersih selama setidaknya beberapa tahun terakhir ini.
Kredit ilustrasi: SlideShare Tidak ada gerakan Kiri yang cukup berpengaruh untuk menghasilkan perubahan signifikan pada Pilpres 2019. Gerakan Kiri hari ini tidak punya dampak
Banyak contoh konkret yang dapat kita temui dalam keseharian, bagaimana praktik beragama hanya sebatas ritual semata dan melupakan aspek sosial dari agama itu sendiri. Bagaimana ustadz-ustadz (dan pemuka agama lain) hari ini sibuk mengutip ayat-ayat yang menjanjikan kenikmatan surga dan hidup bahagia setelah mati kelak kepada para jama’ah/umat, tetapi kemudian setelah mendengar ceramah, para jama’ah kembali ditindas di tempat kerjanya, di pabriknya, di sawahnya, atau di ladangnya. Mereka hanya pasrah, terkunci pada sikap sabarnya karena ingat akan janji surga di kehidupan setelah mati kelak. Sebuah ilusi dan harapan palsu yang menyelubungi penindasan yang ada. Sikap pasif dan apolitis ini juga direproduksi tanpa henti di media massa sebagai aparatus ideologi termaju. ‘Kotak ajaib’ itu telah menjadikan dakwah sekadar ajang komersialisasi agama yang tidak ada bedanya dengan komoditas-komoditas lain. Ustadz pun kemudian dibayar berdasarkan ‘waktu kerja’ mereka berdakwah di layar televisi.
SEBELUMNYA telah kita bahas secara cukup menyeluruh mengenai ketegangan di antara dua konsepsi demokrasi: penafsiran arus utama tentang demokrasi sebagai pelanggeng status quo dan penafsiran
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.