
Apa Kabar Mahasiswa?
Pikiran adalah bunga: ujaran adalah kuncup; dan tindakan adalah buah di dalamnya. (Ralph Waldo Emerson) Aku tidak mengajarkan kekerasan, tetapi apabila jempol kakiku diinjak, aku
Pikiran adalah bunga: ujaran adalah kuncup; dan tindakan adalah buah di dalamnya. (Ralph Waldo Emerson) Aku tidak mengajarkan kekerasan, tetapi apabila jempol kakiku diinjak, aku
DALAM beberapa minggu belakangan ini, jagat politik di Indonesia ramai dengan isu propaganda “Ganyang Malaysia.” Beberapa media gencar menyerukan dan membakar sentimen nasionalisme untuk meraih dukungan rakyat pekerja dalam melancarkan perang terhadap Malaysia.
Tingkah polah media-media itu ibarat provokator dalam gambaran rejim Orde Baru: menyebarkan kebencian, keresahan, dan kekerasan di tengah massa. Siaran sarat bombasme dan sarkasme sekaligus pengejaran akan rating iklan lebih dominan tinimbang aspek informatif dan edukatif. Sehingga patut dipertanyakan, apa makna nasionalisme yang muncul di kepala para penyiar, produser, dan pemilik media tersebut?
“Ada tiga hal yang menyebabkan kemitraan palsu ini diterapkan secara masif. “
Kasus yang menjerat Fatia dan Haris adalah teater hukum yang mengulang kembali era diktator Soeharto: perasaan pejabat jadi alasan menyeret aktivis ke meja persidangan
Kita boleh menengok Prancis sebagai model negara kesejahteraan, tapi pelajaran terpenting justru dari Tiongkok: kegagalan membangun sistem perlindungan sosial akan mendorong kegelisahan sosial yang sulit dibendung
Kredit ilustrasi:IINDOSOC SHEFFIELD PARA teolog Amerika Latin mengingatkan agar sebelum melakukan Teologi Pembebasan orang perlu terlebih dahulu membebaskan Teologi dari berbagai jerat kekuasaan yang membelenggu
Tanggapan terhadap Rianne Subijanto BARANGKALI, tidak ada tema paling kontroversial dan membentuk blok pemikiran dan politik yang paling bertentangan dalam tradisi Marxis, selain tema kebebasan
Australia bukan sekadar penonton yang tak punya kendali atas invasi Indonesia ke Timor Timur. Bukti-bukti menunjukkan bahwa mereka beserta kedutaan besarnya di Jakarta memainkan peran penting.
Karena kapitalisme berkembang pesat dan hampir selalu selangkah di depan, maka proletariat wajib senantiasa sanggup menghimpun kekuatan
Kredit ilustrasi: kamiljurowski.wordpress.com SEPERTINYA bukan suatu hal yang berlebihan ketika kita mengatakan Indonesia saat ini berada di tengah-tengah kebencian, kekerasan, konflik, penghancuran ekologi dan
Baik yang bertahan maupun pindah, semuanya merasakan dampak dari energi kotor dan tidak dibiarkan menjalani hidup yang aman dan nyaman
Kapitalisme menyeret perang seperti awan menyeret badai
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.