Ilustrasi diambil dari tataruangpertanahan.com SABTU, 24 September 2016 yang lalu, Rakyat Indonesia, khususnya kaum tani, memperingati Hari Tani Nasional yang Ke-56. Bagi saya, 56
BAGI beberapa orang, terutama yang memiliki nama asli yang panjang dan njlimet, nama panggilan yang singkat (dan cenderung imut) adalah solusi yang paling mudah dan
EDITORIAL kita minggu lalu dengan tegas menunjukkan bagaimana momen politik kepemiluan (electoral) kembali diwarnai oleh mobilisasi sentimen SARA yang dipompakan secara massif ke ruang publik.
DI NEGERI ini, bulan Oktober, akan selalu dikenang dengan sendu di Tha Prachan dan juga di Chitralada Dusit. Dan memang, tak ada yang terikat takdir
Ilustrasi oleh Andreas Iswinarto (kerja.pembebasan) KULONPROGO merupakan salah satu wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di wilayah selatan Samudra Hindia. Awal mula lahirnya
MOMEN kontestasi Pilkada DKI kini memasuki putaran yang makin garing, yakni bergulirnya kembali sentimen SARA setelah sebelumnya tertimbun oleh isu ketidakadilan sosial dan diskriminasi yang
BEBERAPA waktu lalu, salah seorang peneliti muda dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amin Mudzakkir, menulis status yang bagi saya cukup menarik di halaman Facebooknya.
28 SEPTEMBER 2016, sekitar pukul 07.30 WIB, kedatangan aparat gabungan Satpol PP dan polisi akhirnya mewujudkan mimpi buruk warga Bukit Duri. Bermodal gerobak motor dengan
TIAP 30 September, Indonesia selalu bertemu lagi dengan sejarah kelamnya yang belum terselesaikan dan terus menghantui hingga kini. Meski pelan dan tak jarang menemui kebuntuan,
MASYARAKAT Indonesia mabuk lagi. Kali ini “mabuk Nara Rakhmatia Masista.” Nara ibarat minuman lokal (milo) berkadar alkohol tinggi yang sementara obati sakit jiwa masyarakat Indonesia
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.
