
IndoPROGRESS Baru: Setelah 14 Tahun
“That we all are onward, onward, speeding slowly, surely bettering”
HomeAnalisis
“That we all are onward, onward, speeding slowly, surely bettering”
Pembaca yang rajin beribadah di gereja dan berteduh setiap hari mungkin terkejut ketika membaca puisi di atas. Judulnya berbunyi ‘Himne kepada Allah’, tetapi isinya jauh dari puji-pujian dan pengagungan akan kebesaran Allah. Dalam puisi itu, kita malah menemukan semacam gugatan atas kebijaksanaan Allah serta eksistensi-Nya. Klaim-klaim teologis tentang kemahakuasaan, kebaikan, serta kedaulatan Allah yang memelihara sejarah, dibenturkannya dengan potret kenyataan yang penuh dengan kemiskinan, penderitaan, dan kematian manusia.
Di Taman Eden tidak ada bangsawan dan karena itu tatanan masyarakat yang menjalankan sistem perhambaan bukanlah kehendak Allah. Ia sah untuk dilawan dan ditumbangkan.
Foto: Jakarta Post Anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, hampir pasti akan menjadi calong tunggal untuk pemilihan Walikota Solo. Ini terjadi setelah Achmad Purnomo, yang sekarang
Dengan makin diperkuatnya TAP MPRS No. XXV/1966 menjadi hukum positif, mereka yang mengambil posisi berlawanan dengan opini Romo terancam dipersekusi oleh negara dan kelompok-kelompok yang mendaku anti-komunis.
Jika dilihat dari pola perekonomiannya, orientasi ekonomi masyarakat desa Topos masih terpengaruh oleh prinsip-prinsip ekonomi kolektif berdasarkan rules of common property. Dalam praktiknya, ini berarti semua aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi ditetapkan serta diatur seluruhnya oleh dan dari keluarga serta anggotanya sendiri. Hasilnya, tidak ada monopoli komoditi dan setiap orang dapat memperoleh manfaat dan pendapatan tanpa merugikan pihak lain.
Inilah yang membuat BPP tak sekadar gerakan politik identitas; mereka berangkat dari tujuan substantif memperjuangkan hajat hidup manusia lewat identitas sosial sebagai metode pemersatu barisan perjuangan rakyat.
Karya Marx seperti biasanya begitu cermat: ia menyusun secara kronologis bagian-bagian menarik dari sejumlah artikel dan informasi lain yang dapat ia gunakan untuk merangkum apa yang terjadi dari lusinan majalah dan surat kabar.
Ilustrasi oleh Jonpey MEREKA yang akrab dengan teks-teks klasik dalam tradisi Marxis tentu tidak asing dengan nama Thomas Müntzer.[i] Ernst Bloch menyebutnya sebagai ‘teolog revolusi’.[ii] Friedrich
Akhirnya, secara teoretis, pendekatan interseksional dalam memahami suatu gerakan dan implikasi yang dibawanya, mengharuskan kita untuk mengikutsertakan perspektif multidisipliner. Sebagaimana bentuk kekerasan yang berlapis, gerakan pembebasan yang bertujuan untuk mengakhirinya juga harus bersifat multidimensional.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.