Marxisme dan Peribahasa Hemat Pangkal Kaya
TULISAN kali ini tidak akan mengulas soal politik penghematan IMF dan Bank Dunia. Sebagai bagian dari proyek neoliberalisme, seperti para pembaca tahu betul, politik penghematan
TULISAN kali ini tidak akan mengulas soal politik penghematan IMF dan Bank Dunia. Sebagai bagian dari proyek neoliberalisme, seperti para pembaca tahu betul, politik penghematan
DI PARO kedua 1920an, pasca pembantaian orang-orang komunis oleh Kuomintang, Mao Zedong tak cuma hijrah ke Hunan tapi juga melakukan semacam penelitian empiris. Mao melakukan
“Karena kita secara instan mendapatkan: f(x + x) = (x + x)4 = x4 + 4x3x + 6x2x + 4xx3 + x4, jadi, ketika kita
OPTIMISME tampaknya tak hanya lebih primitif, tetapi juga lebih adaptif ketimbang pesimisme. Psikologi manusia sepertinya dirancang evolusi untuk senantiasa memberi gambaran akan suatu dunia berlandasan
ADA YANG bilang kalau Karl Marx tak pantas jadi panutan hidup. Gondrong rambutnya. Bahkan sampai sampai usia tua. Wajahnya tidak klimis. Penuh berewok dan kumis.
BENARLAH apabila ada yang bilang hidup kita sebagai individu begitu terbatas; begitu fana. Kita terbatas dalam umur. Kita tak mungkin hidup sembilan ratus tahun seperti
PADA suatu petang, Nashruddin Khoja terlihat di bawah lampu perempatan jalan sedang mencari-cari sesuatu. Kawannya datang dan bertanya: ‘sedang apa kau Nash?’ Nashruddin bilang kalau
PARA pembaca tentu kenal sosok Christiaan Snouck Hurgronje. Ya, dia itu penasihat pemerintah Hindia-Belanda untuk urusan Islam dan muslim. Kalau tidak salah dia itu lulusan
HANTU, menurut KBBI, ialah “roh jahat (yang dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu)”. Biasanya ‘hantu’ juga diidentikkan dengan roh orang mati yang bisa menampakkan diri pada
PEMBACA pasti pernah mendengar pertanyaan teka-teki populer ini: ‘mana dulu, ayam atau telur?’ Sepintas pertanyaan ini tak punya jawaban. Apalagi konteksnya obrolan buang-buang waktu di
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.