1. Beranda
  2. /
  3. Harian Indoprogress
  4. /
  5. Page 141

Harian Indoprogress

Terlepas dari bagaimana ujung konflik antar elite, gerakan protes yang organik mesti mewaspadai adanya risiko kooptasi oleh faksi-faksi elite yang berkompetisi.
Apakah kita ingin terus hidup dalam kediktatoran kapital, yang kini menawarkan demokrasi perwakilan sebagai cara untuk merawat kehidupan politik?
liberalisme politik punya utang nyawa yang terlampau besar kepada massa yang kerap dicitrakan urakan; kepada "sosialisme" dan berbagai bendera “puritan” lain yang membuat Ulil bergidik.

Harian Indoprogress

Jokowow dan Komidi Putar Gerakan Kiri

LAGI-LAGI kita tidak punya pilihan. Sebagaimana pemilu 2004 dan 2009, kita berhadapan dengan ketiadaan pilihan dalam pemilu 2014 ini. Sejak kekalahan memalukan yang dialami Partai

Gus Dur dan Suara Korban

‘Kutundukkan kepalaku Kepada semua kalian para korban Sebab hanya kepadamu Kepalaku tunduk Kepada penguasa tak pernah aku membungkuk’ (Wiji Tukul) ‘Dikatakan bahwa seorang belum benar-benar

Masa Depan adalah Masa Lalu

PEMILIHAN presiden pada Juli ini, merupakan pilpres terakhir bagi elit politik didikan dan binaan rezim orde baru. Tengok saja figur-figur seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie,

Keberpihakan Media

DALAM pagelaran pemilu legislatif lalu, kita semua menyaksikan bagaimana media secara terang-terangan menunjukkan keberpihakannya pada partai tertentu. Kenyataan ini membuat banyak orang menggerutu, bahwa media

Jokowi dan Asa Program Minimum Sosial

DALAM Pemilu calon legislatif 2014 lalu, saya memutuskan tetap Golput, karena tidak ada preferensi politik ideologis yang sesuai dengan harapan. Di Pemilu 2014, tidak ada

Program dan Solidaritas

SEORANG kawan pernah menulis bahwa dalam tradisi Marxis, partai bergerak berdasarkan tuntunan program. Program yang utama, partai menyesuaikan dengannya. Program adalah jiwanya dan partai adalah

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.