The Indonesian Man’s Burden: Tentang Koteka dan Menyelamatkan Papua dari Ketidakberadaban
Foto: SCMP ‘Oh no, everyone will see our parents wearing koteka. This is really embarrassing. But it is our culture and we cannot escape it.’
HomeSejarah
Foto: SCMP ‘Oh no, everyone will see our parents wearing koteka. This is really embarrassing. But it is our culture and we cannot escape it.’
Kredit ilustrasi: Verso SELAMA tiga dekade, kebijakan dan ideologi neoliberal telah mendominasi di seluruh dunia. Namun demikian, krisis ekonomi 2008, kesenjangan sosial-ekonomi yang sangat
Lukisan Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci. Kredit gambar: Balai Lelang Christie’s MEDAN seni rupa dunia mengalami gegar pada awal November lalu. Bagaimana
Kredit ilustrasi: feroviarul.ro REFORMASI bergema lebih awal di Medan, Sumatera utara, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Tanggal 30 April 1998, delapan kampus di
DEMONSTRASI buruh yang terjadi belakangan ini, memunculkan sebuah fenomena yang menarik. Di media sosial dan portal berita, yang menayangkan berita demo buruh, selalu ramai dengan
TENTANG bagaimana normalisasi kekerasaan melalui produk budaya, Wijaya Herlambang, dalam disertasinya dengan judul Kekerasan Budaya Pasca 1965 telah menguraikannya secara panjang lebar. Pada hasil riset
ADA hantu berkeliaran di kampus-kampus—hantu militerisme. Terhitung sejak dua tahun terakhir, muncul tren membuat kuliah umum atau public lecture di kampus-kampus dengan mengundang tokoh
Kredit ilustrasi: Alit Ambara (Nobodycorp) You think you own whatever land you land on, the Earth is just a dead thing you can claim
Kredit ilustrasi: Alit Ambara (Nobodycorp) TIDAK ada keraguan bahwa jumlah korban kekerasan Peristiwa G30S 1965, sangatlah luar biasa besar. Namun, yang masih samar adalah
Abah Rosidi. Kredit foto: Instanonymous.com Satu dari sedikit orang yang bertahan dari kejahatan kemanusiaan tahun 1965 di Cianjur. Ia menjalani hidup dengan tegar, tanpa
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.