
Surat Untuk Hilmar Farid
MENJELANG akhir tahun 2015, tepatnya 31 Desember 2015, dunia pendidikan kita disuguhkan dengan berita pelantikan Dirjen Kebudayaan yang baru, DR. Hilmar Farid. Pelantikan Hilmar Farid
HomePendidikan

MENJELANG akhir tahun 2015, tepatnya 31 Desember 2015, dunia pendidikan kita disuguhkan dengan berita pelantikan Dirjen Kebudayaan yang baru, DR. Hilmar Farid. Pelantikan Hilmar Farid

BEBERAPA hari setelah kepergian Wijaya Herlambang, kawan Martin Suryajaya menuliskan obituari yang bertenaga dan tak biasa sebagaimana umumnya sebuah obituari. Di sana Martin membabarkan tugas

IA tak lagi muda, tapi bukan berarti kehilangan semangat. Gayanya yang santai tidak menghilangkan bayang-bayang kemasyhuran Imagined Community sebagai karya kelas dunia. Benedict Richard O’Gorman Anderson tetap sosok yang bersahaja, ramah, dan penuh gurauan. Ini mematahkan segala kesan angker seorang ilmuwan

Berpisah kita berjuang, bersama kita memukul ( Semboyan Jerman) Ayo kawan, mari keluar Hati lebih keras dari lapar Genggamlah salam kata bergetar Solidaritas! Kuat-tegar-benar… (Agam

Sekarang sebuah perkumpulan yang tidak berdiri melawan kapitalisme berarti wajar pasti didukung oleh kapital (Haji Misbach) H Misbach adalah seorang moeslimin yang tegoeh (Tjipto Mangonkoesomo)

PERSOALAN internasionalisasi bahasa Indonesia kini menerima tantangan dari dalam. Gegap gempita hasrat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa diplomasi luar negeri, terutama di forum-forum internasional, sebagai

Pikiran adalah bunga: ujaran adalah kuncup; dan tindakan adalah buah di dalamnya. (Ralph Waldo Emerson) Aku tidak mengajarkan kekerasan, tetapi apabila jempol kakiku diinjak, aku

SETELAH tahun lalu gerakan koperasi berhasil menggagalkan undang-undang perkoperasian yang berkarakter kapitalis, keringat belum kering, kini insan-insan koperasi tampaknya masih harus siap-siap standby menyingsingkan lengan

CREDIT UNION (CU) merupakan salah satu aliran gerakan koperasi di Indonesia. CU tumbuh subur di tanah Borneo sejak empat dekade lalu.[1] Umur yang tak lagi

/1/Perjumpaan Gus Dur dengan Marxisme-Leninisme PERJUMPAAN Gus Dur dengan Marxisme, bisa kita baca dalam biografi yang ditulis oleh Greg Barton. Sebagaimana pengakuannya sendiri ketika remaja
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.