Gugat UU Pilkada: Politik Adalah Urusan Sehari-hari Setiap Warga Negara!
JUMAT 26 September 2014. Matahari terbit di pagi hari seperti biasanya. Jalan-jalan raya di Ibu Kota tetap macet, dan masih dipenuhi spanduk-spanduk seperti “Aktivis 98
HomeGerakan Sosial
JUMAT 26 September 2014. Matahari terbit di pagi hari seperti biasanya. Jalan-jalan raya di Ibu Kota tetap macet, dan masih dipenuhi spanduk-spanduk seperti “Aktivis 98
NAVIGASI dari arah perjalanan (trajectory) demokratisasi di Indonesia yang berlangsung sejak tahun 1999, menunjukkan pasang surut secara bergantian. Ranah politik menjadi terbuka dan pemilu berlangsung
SALAH satu penyebab kemiskinan di dunia adalah fakta terjadinya land grabbing (perampasan tanah). Istilah Land Grabbing pertama kali dikemukakan oleh sebuah lembaga pertanian GRAIN di
HARI-HARI setelah Idul Fitri/lebaran seharusnya menjadi momen dimana warga Jakarta kembali ke kehidupan seperti biasanya: bekerja membanting tulang dalam kesemrawutan ibu kota demi melanjutkan hidup.
SERUAN dari artikel Martin Suryajaya dan Coen Husain Pontoh, sangatlah relevan dan mendesak untuk ditindaklanjuti oleh kalangan progresif Indonesia. Seruan mereka adalah semacam battle cry
HARUS diakui bahwa gagasan ‘dukungan kritis’ beresonansi cukup kuat dalam proses pemenangan Jokowi pada pemilu kemarin. Jokowi didukung bukan karena dirinya sendiri, akan tetapi juga
TAK BISA disangkal bahwa kekuatan terpenting di balik kemenangan Joko Widodo (Jokowi) adalah keberadaan relawan, yang, kata Jokowi, bekerja dari siang, malam dan subuh. Keberadaan
SEJAK rezim Orde Baru (Orba) berkuasa pada 1965, hubungan antara Agama dan Marxisme dikonstruksikan seperti air dan api, terpisah dan saling meniadakan. Dalam konstruksi Orba,
AKHIRNYA Jokowi terpilih memegang amanah menjadi presiden republik ini. Darinya ada harapan untuk wajah dan isi Indonesia yang baru, khususnya mengikis jejak-jejak Orde Baru. Rakyat
Tanggapan untuk Amin Mudzakkir SAYA mengapresiasi tulisan Amin Mudzakkir yang mencoba mulai menanggapi kecenderungan artikulasi beberapa kelompok feminis yang lebih banyak melayani kepentingan neoliberalisme, dengan
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.