1. Beranda
  2. /
  3. Left Book Review
  4. /
  5. Page 10

Left Book Review

Edisi XXIII/2014

Salah satu ilusi terbesar yang masih diidap oleh kalangan Kiri yang mendaku dirinya ‘revolusioner’ adalah masih adanya kepercayaan bahwa untuk melakukan intervensi politik, maka prakondisi

Kapital dan Ketimpangan di Abad 21

Judul Buku: Capital in the 21st Century Penulis: Thomas Piketty Penerjemah: Arthur Goldhammer Terbitan: The Belknap Press of Harvard University Press Tahun: 2014 OK, saya

Edisi XXII/2014

Daftar Isi Edisi Ini: Kapital dan Ketimpangan Abadi Globalisasi Neoliberal, Kemiskinan, dan (Lalu Apa?) Solusinya   POLITIK memang tidak selalu mudah. Bekal ideologi tanpa ada

Memasarkan Tuhan, Menuhankan Pasar

Judul buku: The GOD MARKET How Globalization Is Making India More Hindu Penulis       : Meera Nanda Penerbit     : Monthly Review Press, NY, 2011 Tebal          : xxxix+237

Edisi XX/2014

PADA tanggal 8 Maret lalu, Perempuan di seluruh dunia merayakan hari kemerdekaannya. Tidak terkecuali di Indonesia. 8 Maret adalah hari yang menandakan dimana perempuan adalah juga kelompok yang sangat revolusioner, yang tidak hanya terkungkung di bawah tempurung rumah tangga, yang sekadar berkutat dengan urusan dapur, sumur, dan kasur. 8 Maret adalah sebuah proklamasi bahwa perempuan adalah setara dengan laki-laki, memiliki hak yang sama di bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

Perjuangan Kelas Melalui Reklaiming Hak Atas Kota!

BEBERAPA bulan lalu, saya dan kawan-kawan terlibat dalam advokasi penggusuran pegiat usaha stasiun di Jabodetabek. Sebagaimana tulisan saya sebelumnya, Merebut Hak Atas Kota: Catatan Perlawanan Pegiat Usaha Stasiun Pos Duri[1], sedikit banyak disampaikan bagaimana pegiat usaha yang ada di Stasiun se-Jabodetabek digusur tanpa adanya kompensasi maupun relokasi oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) dari tempat usaha mereka yang telah sah dibeli secara hukum. Tak adanya tawaran solusi dari PT. KAI itu membuat pegiat usaha membentuk barisan untuk melawan bentuk peminggiran dan pemiskinan atas kehidupan mereka. Dalam perjuangannya tersebut, pegiat usaha melakukan berbagai metode perlawanan, baik diplomasi ke pihak pemerintah hingga aksi demonstrasi di lapangan. Meskipun akhirnya tergusur, tetapi pengalaman bersama para pegiat usaha dalam usaha melawan penggusuran tersebut, membuka tabir bagaimana kehidupan kota saat ini sebenarnya ditata. Bahwa kehidupan kota menjadi titik sentral dari akumulasi kapital yang mengondisikan usaha pengelolaannya.

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.