Suara-Suara yang Dilumpuhkan di Kodingareng Makassar
Jika dulu kompeni Belanda menjajah Indonesia karena rempah-rempah, kini perusahaan mereka kembali untuk mengambil pasir dan merugikan para nelayan.
HomeHarian Indoprogress
Jika dulu kompeni Belanda menjajah Indonesia karena rempah-rempah, kini perusahaan mereka kembali untuk mengambil pasir dan merugikan para nelayan.
Ilustrasi: Jonpey Tulisan ini adalah bagian ketiga dari serial esai bertema pendidikan demokrasi radikal. Bagian pertama dapat dibaca di sini, dan bagian kedua di sini.
Ilustrasi: Illustruth PENGESAHAN Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Cipta Kerja pada 5 Oktober silam telah memicu lahirnya gelombang demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia. Undang-undang yang
Ilustrasi: Illustruth BILA ini adalah pengalaman pertama Anda di-ghosting, izinkan saya memecahkan gelas dan menyelamati Anda. Selamat! Anda di-ghosting dan yang pertama kali melakukannya kepada
Ilustrasi: Illustruth “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah berbuat kerusakan di bumi!’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.’ Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang
Illustrasi: Illustruth DENGAN waktu penyusunan yang relatif singkat, DPR akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (sebelumnya bernama Cipta Lapangan Kerja alias Cilaka) sebagai undang-undang, Senin
Ilustrasi: Jonpey Tulisan ini adalah bagian kedua dari serial esai bertema pendidikan demokrasi radikal. Bagian pertama dapat dibaca di sini. GAMBARAN tentang bagaimana sistem pendidikan
Ilustrasi: Jonpey “Lebih baik digusur oleh negara, daripada tergusur oleh segara” Memet (nama disamarkan), Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan. Pernyataan di atas merupakan sebuah paradoks.
Pendidikan yang tak memerdekaan mereproduksi ketimpangan sosial, namun pendidikan kritis tanpa harapan akan sia-sia.
Definisi “merdeka” Nadiem hanya mendaur-ulang logika lama pendidikan yang harus mendekatkan diri pada logika pasar.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.