
Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Sejarah Kelas Pekerja
Sejarah seluruh masyarakat merupakan sejarah perjuangan kelas, kata Marx. Kalau kemerdekaan Indonesia?
HomeHarian Indoprogress
Sejarah seluruh masyarakat merupakan sejarah perjuangan kelas, kata Marx. Kalau kemerdekaan Indonesia?
Inilah refleksi saya sebagai peneliti bidang ilmu sosial dan ilmu politik selama 7,5 tahun di sebuah lembaga riset milik pemerintah.
Gotong royong selama ini dimaknai sebagai hal yang positif, dan diterima begitu saja. Padahal, dalam sejarah, ia adalah alat kelas penguasa untuk mengontrol masyarakat.
Kerja-kerja penelitian masyarakat agraria berbasis kelas (ekonomi-politik) ini perlu digencarkan untuk menandingi wacana dominan tentang kelembagaan dan populisme agraria saat ini
Kapital edisi Prancis memiliki “bobot ilmiah tersendiri yang berbeda dari versi aslinya”
Dampak ekologis karena pendidikan yang bias urban, mendukung konsumsi massa yang tinggi, dan sangat industrialis tidak hanya akan dirasakan masyarakat adat, melainkan kita semua
Apakah kita hanya akan menjadi penonton dari permainan catur politik para oligark ini?
Foto: David Reeve dan Onghokham (Handout/SCMP, 1985) MEMBACA buku berjudul To Remain Myself: The History of Onghokham (kira-kira berarti ‘Tetap Menjadi Diri Sendiri: Sejarah Onghokham’)
Pembacaan terhadap karya-karya Chairil umumnya terperangkap dalam mitos sastra (modern) Indonesia. Mitos ini telah terbekukan sebagai “Angkatan 45”, kemudian sebagai “binatang jalang” dalam gosip besar sastra Indonesia.
Kita dipaksa untuk percaya bahwa lebih sulit membayangkan berakhirnya kapitalisme ketimbang akhir dunia
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.