
Republik Nepal dalam Krisis: Setelah Letusan Jalanan
Arah masa depan Nepal akan sangat bergantung pada apakah energi pemberontakan ini dapat diorganisir menjadi bentuk perlawanan dan representasi politik yang berkelanjutan.
HomeAnalisis

Arah masa depan Nepal akan sangat bergantung pada apakah energi pemberontakan ini dapat diorganisir menjadi bentuk perlawanan dan representasi politik yang berkelanjutan.

Kediktatoran proletariat, ketika dipahami dalam kerangka Marxis yang otentik, muncul bukan sebagai momok totaliter, tetapi sebagai konsep yang secara fundamental demokratis dan membebaskan.

Sebagaimana digambarkan dalam lirik lagu The Internationale bahwa dunia telah berganti rupa, demikian pula strategi dan taktik untuk mewujudkan sosialisme hari ini harus menyesuaikan diri.

Dalam menghadapi kapitalisme ekstraktif, kita perlusuatu bentuk organisasi perlawanan yang memiliki struktur yang jelas, terkelola dengan baik, memiliki kepemimpinan yang solid, serta berjalan secara demokratis.

Terlepas dari bagaimana ujung konflik antar elite, gerakan protes yang organik mesti mewaspadai adanya risiko kooptasi oleh faksi-faksi elite yang berkompetisi.

Ilustrasi: Bird in Flight Pengantar Sejak krisis 1997, sektor industri manufaktur yang telah menjadi motor utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru kini

Revisi UU TNI merefleksikan persoalan yang lebih kompleks dari sekadar kembalinya dwifungsi militer atau bangkitnya pemerintahan otoriter.

Kapital adalah karya klasik unggulan untuk membantu kita memahami perkembangan situasi terkini, termasuk orang-orang penting di masa kini yang ngawur, lewat perspektif sejarah yang tepat, meski versinya begitu beragam.

Rakyat tidak mempunyai pilihan partai politik yang bisa menjadi saluran aspirasi mereka untuk beroposisi, termasuk Partai Buruh yang menyatakan mendukung Prabowo-Gibran. Kekosongan tersebut harus diisi dengan pembangunan partai politik yang akan menjadi alat perjuangan terhadap rezim yang baru.

Peringatan Darurat benar telah memberi hentakan kepada penguasa lalim. Namun, apakah saatnya berbangga? Jawabannya: belum; mengapresiasi boleh, merayakan masih jauh.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.