Wajah-wajah Kapital Marx
Kapital adalah karya klasik unggulan untuk membantu kita memahami perkembangan situasi terkini, termasuk orang-orang penting di masa kini yang ngawur, lewat perspektif sejarah yang tepat, meski versinya begitu beragam.
HomeAnalisis
Kapital adalah karya klasik unggulan untuk membantu kita memahami perkembangan situasi terkini, termasuk orang-orang penting di masa kini yang ngawur, lewat perspektif sejarah yang tepat, meski versinya begitu beragam.
Rakyat tidak mempunyai pilihan partai politik yang bisa menjadi saluran aspirasi mereka untuk beroposisi, termasuk Partai Buruh yang menyatakan mendukung Prabowo-Gibran. Kekosongan tersebut harus diisi dengan pembangunan partai politik yang akan menjadi alat perjuangan terhadap rezim yang baru.
Peringatan Darurat benar telah memberi hentakan kepada penguasa lalim. Namun, apakah saatnya berbangga? Jawabannya: belum; mengapresiasi boleh, merayakan masih jauh.
Tidak ada kelas pekerja dalam wacana geopolitik yang bercorak nasionalis dan militeris. Oleh karena itu ia mesti diartikan secara produktif.
Ada “raja-raja” yang telah menjadi nabi, bahkan tuhan. Ia tak melulu sangar. Beberapa justru tampak sederhana, murah senyum, dan sayang keluarga. Tapi awas, jangan sekali-kali cari masalah. Sebab, setiap kekuasaan yang telah bersetubuh dengan kenabian, hanya akan melahirkan kekerasan.
Krisis air terus saja terjadi di Kupang, NTT, apalagi di musim kemarau seperti sekarang. Hak atas air tidak dipenuhi pemerintah. Warga menanggung semuanya sendiri.
Saito menawarkan interpretasi yang tidak biasa mengenai alternatif Marx terhadap kapitalisme, yang dapat secara tepat digambarkan sebagai komunisme degrowth.
Artikel ini mengulas buku yang mematahkan perspektif bahwa desa adalah wilayah homogen, dengan studi kasus di Yogyakarta. Konflik juga terjadi dalam kelompok petani yang termanifestasi pada diferensiasi kelas.
Pemerintahan Prabowo akan semakin otoriter ketimbang Jokowi karena tekanan struktural dari logika akumulasi kapital.
Barat dan siapa pun yang pro-imperialis ingin kita melihat ada orang Palestina “baik” dan ada yang “jahat”–termasuk yang mengorganisir perlawanan. Jodi Dean menjelaskan mengapa membela Palestina harus secara universal.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.