Warisan Terkutuk Soeharto
SAAT di meja makan rumah, ayah saya membuka obrolan politik. Ketika itu kami berbincang soal kelompok teroris Islamic State Iraq and Suriah (ISIS) sebagai fenomena
HomePergerakan
SAAT di meja makan rumah, ayah saya membuka obrolan politik. Ketika itu kami berbincang soal kelompok teroris Islamic State Iraq and Suriah (ISIS) sebagai fenomena
KAMPUS, idealnya, merupakan tempat berkembangnya segala bentuk pengetahuan. Diskusi-diskusi kecil di sudut kampus, di dalam ruang kuliah, bahkan di kantin menjadi tempat dimana gagasan diadu
“MENGINSTRUKSIKAN kepada ketua umum DPP Golkar terpilih untuk memperjuangkan Jenderal Besar Purnawirawan Suharto sebagai pahlawan nasional,” ujar Nurdin Halid selaku Ketua Sidang Musyawarah Nasional Luar
Tanggapan Untuk Irwansyah KALAU kita membaca tulisan Irwansyah yang berjudul Kepentingan Melawan Histeria Anti Komunis[1], kita dapat menarik kesimpulan bahwa hari ini, di bawah
TULISAN ini bertujuan untuk melanjutkan sekaligus menegaskan sikap wasathiyyah (moderasi), yang ditawarkan oleh Dendy Raditya Atmosuwito dalam tulisannya yang diterbitkan di IndoPROGRESS pada 10 Juni
SAAT ini, paradigma neoliberalisme telah berkembang begitu luas dan menjadi aliran utama sistem perekonomian dunia seiring dengan perkembangan globalisasi. Globalisasi, dalam hal ini, bermakna peningkatan
PADA 15 Mei 2016, Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) menggelar Kongres Rakyat Lawan Penggusuran di Kolong Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara. Acara yang
SETENGAH abad sudah, setelah kelompok kiri digebuk tanpa ampun. Setelah itu, bukan hanya kiri, tapi juga seluruh aspek kehidupan berubah, menjadi satu dalam tafsir tunggal
“Aku tundukan kepala yang sedalam-dalamnya untuk para Martir, pejuang Pro-demokrasi, pejuang anti kediktatoran Orba baik yang dikenal maupun yang sama sekali tidak dikenal oleh publik,
Jawaban untuk Sastro Al-Ngatawi “KAOEM IGAMA! Partij Komunis Indonesia tidak memoesoehi Igama jg. Bagaimanapoen bentoeknja. Djangan pertjaja kepada Provocatie dari imperialis-Belanda dan fascist Djepang”
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.