Lilik Hs

Chiapas

RAKYAT jelata membuat sejarah. Tidak percaya? Mari palingkan wajah sejenak ke dunia seberang. Hari itu, 1 Januari 2001. Usai hingar-bingar pergantian tahun baru, dunia sontak menoleh ke Chiapas, provinsi termiskin di Meksiko. Tiga ribu petani angkat senjata. Mereka merangsek ke kota, memprotes pemerintah Meksiko yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan Kanada meneken perjanjian kawasan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA). Akibat liberalisasi perdagangan itu, petani miskin – kebanyakan masyarakat adat Indian – dipaksa bersaing dengan pemodal raksasa dari negara-negara besar.

Selamat Pagi, Sondang

SELAMAT pagi, Sondang, apa kabarmu? Masih terngiang senja itu, Rabu, 7 Desember 2011, kau berlari menuju depan istana Negara, dengan sekujur tubuh terlalap api. Orang-orang

Darah Mirabal

TENGAH malam yang digulung badai, ketiga perempuan itu: Minerva, Maria dan Patria, dalam perjalanan pulang dari mengunjungi suami mereka yang disekap di penjara Salcedo, Dominika.

Mami Koto

MINGGU ini adalah Kamisan ke 281. Tetap berdiri diam di depan istana. Tapi tak ada lagi Mami. Orang tua yang anak-anaknya diculik, ditembak, satu per

Sang Penunggang Gelombang

28 OKTOBER 1928. Lebih dari seratus pemuda – pemudi berbagai organisasi : Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Pemoeda Soematra, Pemoeda Kaoem Betawi, Sekar Roekoen

Korengan

SEBUAH kafe di sudut Jakarta. Bocah lelaki sepuluh tahun, berkaus kumal, badan kurus legam dengan kaki korengan menggelesot di dekat pintu masuk. Kepalanya separuh rebah

September Kemarin dan Hari Ini

SEPTEMBER ceria itu cuma milik penyanyi bersuara merdu, Vina Panduwinata. Yang benar, dalam sejarah Indonesia, September tak ubahnya sehitam jelaga. September adalah Munir diracun. September

Perda Pencabut Nyawa

SEBUAH kabar datang di sebuah sore yang murung, dari pelosok dusun Aramiah, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Kamis, 6 September 2012. Seorang gadis berusia 16

Teror Seksual

DI BANTAENG, Sulawesi Selatan, seorang bayi perempuan berusia 8 bulan diculik dan diperkosa! NF, si bocah malang itu, diculik tengah malam pada 28 Mei 2011. Setelah 13 jam kemudian, ia ditemukan oleh seorang nelayan dalam kondisi terikat di sebuah perahu kosong. Darah mengucur dari alat vitalnya.

Berita tersebut pertama kali dilansir oleh Metrotvnews.com pada akhir Mei 2011. Membaca judulnya saja sudah membuat gemetar. Tak kuasa membayangkan bagaimana remuknya hati sang ibu, Sulastri, saat bayi yang sedang terlelap di sisinya itu tiba-tiba raib, dan esok harinya ditemukan dalam kondisi demikian mengenaskan.

Jalan Teguh Sang Pemimpin

Kisah Umi Sarjono, yang keluar masuk penjara di masa revolusi kemerdekaan. Memimpin organisasi perempuan terbesar. Meninggal dalam sunyi, di usia 87.

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.