Berto Tukan

‘ONE DROP’

Bagi Marley, di antara lagu dan liriknya, yang terpenting adalah liriknya. Musiknya adalah musik rakyat, yang membawa pesan tentang sejarah rakyat, serta cerita-cerita lain yang tidak diajarkan di bangku sekolah. Namun ‘One Drop’ masih menyimpan tendensi messianisme. Baiklah kita membacanya dalam kerangka Walter Benjamin; messianisme atau Keselamatan tak bisa diharapkan dari hal yang ada di luar diri manusia—dari sesuatu yang Ilahiah. Ia harus diusahakan sekarang dan di sini oleh manusia itu sendiri. Tentu, ini berarti mengesampingkan kepercayaan Marley terhadap Jah Rastafari dan Haile Sellasie yang sedikit banyak merasuki lirik-lirik gubahannya. Pasalnya, ketika lagu itu dibaca dalam kerangka ‘messianisme minus penantian’ yang demikian, ia justru menjadi lagu yang lebih mendorong dan lebih membakar, lebih revolusioner—kalau boleh dikatakan demikian.

Debt Collector

Sepeda motor menjadi senjata Jim membelah jalanan Jakarta siang itu. Tak seperti membelah kelapa di kampungnya, membelah jalanan Jakarta menguras segala yang dimiliki Jim. Dari kantornya, ia menuju ke selatan. Lantas membelok ke timur. Ia menuju daerah Kramat Jati kini. Jarak yang bisa ditempuh dalam waktu 30 menit itu, dihabisi Jimi satu setengah jam. Maklum saja, pengemudi baru di jalanan Jakarta. Setelah berputar-putar sejam di gang-gang untuk bertanya sana sini—di tambah Jimi hanya menggunakan ingatan tanpa bisa membaca—sampailah ia di alamat tujuan.

Penjajahan Melalui Monopoli Teknologi

Globalisasi pertama-tama dimungkinkan oleh teknologi; teknologi yang bersifat menentukan dan ditentukan oleh dirinya sendiri. Kemungkinan-kemungkinan yang ditawarkan teknologi memungkinkan dunia berada dalam satu kesatuan. Namun ketika teknologi dimanfaatkan sebagai modal dalam kerangka kapitalisme, maka segala kemungkinan baru yang terus dan terus ditawarkan oleh teknologi menjelma komoditas baru. Inilah mungkin kenapa relevan kritikan Manuel Castell kepada Luchan bahwa globalisasi tidak hanya menciptakan satu kampung global namun menciptakan sebuah jejaring laba-laba global; dunia tidak menjadi satu komoditas saja (sebuah tayangan televisi ditonton oleh semua orang di seluruh dunia) melainkan dunia menjadi berjuta-juta komoditas yang ditawarkan ke seluruh dunia (berjuta-juta tayangan televisi hadir di hadapan kita dan kita tinggal memilihnya).

SENJA: Anak Jalanan Bukan Lagi Korban Metropolitan

Tidak seperti biasanya, petang itu terasa aneh. Kami hanya bertemu beberapa orang saja dari anggota SENJA. Kami menunggu satu atau dua jam, berharap yang lain segera berkumpul seperti biasanya. Tapi, rupanya itu penantian yang sia-sia. Sungguh berbeda dengan waktu-waktu yang lalu ketika kampi mampir ke tempat ini, dimana dalam hitungan menit tempat ini sudah penuh sesak oleh mereka yang mampir dan nongkrong.

‘Kalau mau ketemu, kawan-kawan jangan hari Sabtu, bung. Itu haram. Hari sabtu pasti pada ngelayap ke mana-mana. Istilahnya, hari itu hari mereka untuk kejar setoran,’ ujar Heri Sunandar, koordinator SENJA saat ini.

Membaca Utuy—Selalu Sendiri

Cerita Pendek PUKUL 17.30 kira-kira, saya ke luar dari kosan yang temboknya begitu hitam, buteg, jorok dan kucel. Wajar saja. Sejak pertama kali dicat ketika

Kedai Kopi Oriental

CERITA PENDEK Fragmen I LAKI-LAKI dan perempuan pertengahan 20-an tahun bergandengan masuk ke kedai kopi di ujung jalan. Mereka melepaskan gandengan tangan ketika seorang waitress

Media Massa Tak Memihak Massa

Ulasan Film Judul Film : The Revolution Will Not Be Televised (Revolusi Tak Disiarkan di Televisi) Genre          : Dokumenter Sutradara  

Titian

CERITA PENDEK “Aha, Sobat. Ada yang mengganggu ketenangan kita rupanya.” “Ini perkara serius. Permintaannya sungguh terasa menarik-narik. Panggilannya seakan-akan nirtolak. Baiklah. Mungkin kita harus sekali

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.