Mendaras Islam Politik dengan Kerangka Materialisme Sejarah
Judul Buku : Islam Politik: Sebuah Analisa Marxis Penulis : Deepa Kumar Penerbit : Resist Book, 2012 Tebal : 74
HomeReview
Judul Buku : Islam Politik: Sebuah Analisa Marxis Penulis : Deepa Kumar Penerbit : Resist Book, 2012 Tebal : 74
Judul Buku : Sosialisme Sekarang Juga Penulis : Michael A. Lebowitz Penerbit : Resist Book Tahun : 2009 Tebal : 247 halaman Imagine no possessions
Judul buku: Ilmu Sosial dan Kekuasaan di Indonesia Penulis: Vedi Hadiz dan Daniel Dakhidae (editor) Penerbit: PT. Equinox Publishing Indonesia Tahun: 2006 Jumlah halaman: 308
Judul Buku : Dinamika Kekuasaan: Ekonomi Politik Indonesia Pasca Soeharto Penulis : Vedi R. Hadiz Penerbit : LP3ES Tahun : 2005
Judul Buku: Capital in the 21st Century Penulis: Thomas Piketty Penerjemah: Arthur Goldhammer Terbitan: The Belknap Press of Harvard University Press Tahun: 2014 OK, saya
Judul buku: What the Market does to People: Privatization, Globalization, and Poverty Penulis: David Macarov Kota terbit, penerbit: London, Zed Books Tahun terbit : 2003 Tebal
Judul Buku: Labor Rights in High Tech Electronics : Case Studies of Workers’ Struggles in Samsung Electronics and Its Asian Suppliers Penulis : Fahmi Panimbang,
Judul buku: The GOD MARKET How Globalization Is Making India More Hindu Penulis : Meera Nanda Penerbit : Monthly Review Press, NY, 2011 Tebal : xxxix+237
BEBERAPA bulan lalu, saya dan kawan-kawan terlibat dalam advokasi penggusuran pegiat usaha stasiun di Jabodetabek. Sebagaimana tulisan saya sebelumnya, Merebut Hak Atas Kota: Catatan Perlawanan Pegiat Usaha Stasiun Pos Duri[1], sedikit banyak disampaikan bagaimana pegiat usaha yang ada di Stasiun se-Jabodetabek digusur tanpa adanya kompensasi maupun relokasi oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) dari tempat usaha mereka yang telah sah dibeli secara hukum. Tak adanya tawaran solusi dari PT. KAI itu membuat pegiat usaha membentuk barisan untuk melawan bentuk peminggiran dan pemiskinan atas kehidupan mereka. Dalam perjuangannya tersebut, pegiat usaha melakukan berbagai metode perlawanan, baik diplomasi ke pihak pemerintah hingga aksi demonstrasi di lapangan. Meskipun akhirnya tergusur, tetapi pengalaman bersama para pegiat usaha dalam usaha melawan penggusuran tersebut, membuka tabir bagaimana kehidupan kota saat ini sebenarnya ditata. Bahwa kehidupan kota menjadi titik sentral dari akumulasi kapital yang mengondisikan usaha pengelolaannya.
‘MENGAPA manusia menghancurkan buku?’ Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang selalu hadir dalam setiap zaman, dalam setiap konteks sosial historis yang pernah ada, semenjak manusia mengenal cara merekam pengetahuan yang dimilikinya dalam media tertentu. Kini pertanyaan ini kembali mengemuka ketika beberapa waktu lalu terjadi peristiwa yang merupakan repetisi dari segala jaman yang merasa terganggu dengan lahirnya pengetahuan tertentu: pelarangan mendiskusikan buku tentang Tan Malaka oleh sekelompok ormas yang mengatasnamakan Pancasila dan Islam. Meskipun pelarangan mendiskusikan buku tersebut tidak diikuti dengan penghancuran buku dimaksud, tetapi pada akhirnya peristiwa tersebut adalah suatu contoh bagaimana buku menjadi arena kontestasi antara arus utama dan the others, antara kelas yang berkuasa dan kelas yang dikuasai, antara keperluan untuk melanggengkan hegemoni dan upaya untuk menggugat status quo.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.