Konsesi Tambang: Usaha Kekuasaan Menjinakkan Ormas Keagamaan
Ormas keagamaan yang menerima konsesi tambang telah membuang jauh potensi teologi pembebasan. Eksploitasi alam dan manusia seakan dipinggirkan demi kepentingan ekonomi.
HomeHarian Indoprogress
Ormas keagamaan yang menerima konsesi tambang telah membuang jauh potensi teologi pembebasan. Eksploitasi alam dan manusia seakan dipinggirkan demi kepentingan ekonomi.
Tidak ada kelas pekerja dalam wacana geopolitik yang bercorak nasionalis dan militeris. Oleh karena itu ia mesti diartikan secara produktif.
Proyek eco city di Rempang, Batam, adalah bentuk akumulasi melalui perampasan yang menyebabkan penyingkiran moda penghidupan warga. Megaproyek ini ditopang oleh kebijakan, instrumen kekerasan, maupun pengondisian elite-elite lokal.
Ada “raja-raja” yang telah menjadi nabi, bahkan tuhan. Ia tak melulu sangar. Beberapa justru tampak sederhana, murah senyum, dan sayang keluarga. Tapi awas, jangan sekali-kali cari masalah. Sebab, setiap kekuasaan yang telah bersetubuh dengan kenabian, hanya akan melahirkan kekerasan.
Krisis air terus saja terjadi di Kupang, NTT, apalagi di musim kemarau seperti sekarang. Hak atas air tidak dipenuhi pemerintah. Warga menanggung semuanya sendiri.
Kapitalisme di Indonesia lebih ditopang oleh tatanan kekacauan ketimbang oleh liberalisme ekonomi, politik dan hukum; dan ini yang membuat gagasan-gagasan teknokratik propasar tidak pernah dominan.
“Obral” gelar akademik adalah ancaman serius bagi integritas dan kredibilitas institusi akademik. Diperlukan reformasi komprehensif untuk memastikan bahwa gelar akademik diberikan berdasarkan pencapaian ilmiah yang tulus, dan bukan karena pengaruh finansial, kepentingan, atau politik belaka.
Ketika bonus demografi Indonesia diperkirakan akan berakhir di tahun 2038, lansia produktif adalah salah satu cara untuk mengurangi beban populasi menua (ageing population).
Melalui kebebasan ekspresi orientasi seksual, proletar dapat meningkatkan kualitas keadaan psikologisnya sehingga ia memiliki kapasitas untuk menentang penindasan borjuis.
Rangkaian kunjungan para agamawan Indonesia ke Israel adalah praktik perdamaian imperial. Dialog ini sebenarnya bukanlah dialog antaragama, melainkan dialog antarkuasa yang melanggengkan penjajahan.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.