
Kiai, Oase Gerakan Di Tengah Gurun Ketidakadilan dan Kemiskinan
Di TENGAH runtuhnya kepercayaan ummat terhadap para kiai dengan tertangkap tangan-nya K.H. Fuad Amin –Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan, yang di periode sebelumnya menjabat sebagai Bupati
HomeAnalisis

Di TENGAH runtuhnya kepercayaan ummat terhadap para kiai dengan tertangkap tangan-nya K.H. Fuad Amin –Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan, yang di periode sebelumnya menjabat sebagai Bupati

Balasan untuk Arif Novianto MUSTAPHA Khayati bersama mahasiswa-mahasiswa radikal di universitas Strasbourg, menulis pembukaan pamflet Kemiskinan Pelajar dengan begitu heroik, bahwa untuk “membuat sesuatu

JALAN-JALAN di kota Bandung kembali diatur ulang. Jalan-jalan yang kembali dipenuhi oleh mobil-mobil yang membawa para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika – dua kawasan di

DALAM pidatonya di Konferensi Asia-Afrika 1955, Presiden Soekarno pernah menyampaikan pesan yang cukup revolusioner dan membangkitkan semangat perlawanan di tingkat internasional pada masa itu. Berikut

BAGAIMANA kita bisa berharap dari gerakan pelajar dan mahasiswa hari ini? Problem ini, saya kira, yang menjadi urgensi dari diskusi antara Arjuna Putra Aldino, Arif

DALAM ucapan belasungkawanya yang dikirim lewat twitter, Presiden Ekuador Rafael Correa dengan pilu menulis, ‘Eduardo Galeano, penulis Uruguay dan seorang sahabat baik, urat nadi Latin

WALAU Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah berjalan 1 tahun lebih, berbagai macam masalah masih tetap mengiringi program ini. Munculnya kasus-kasus seperti birokratisasi yang memperumit pelayanan

SALAH satu penyebab konflik di berbagai wilayah di Indonesia adalah konflik agraria. Sebut saja yang lagi ramai akhir-akhir ini, semisal Karawang, Rembang, Pati, Kulonprogo dan

Tanggapan Untuk Andre Barahamin MEMBACA tanggapan Andre Barahamin[1] terhadap tulisan saya di IndoPROGRESS[2], bagi saya memiliki beberapa poin yang cenderung akan memukul mundur (regresif)

HARI-HARI yang paling membosankan, membingungkan, dan membuat frustasi adalah ketika berbagai diskursus politik begitu menjemukan, repetitif, berorientasi instan, dan tidak terbedakan satu sama lain. Salah
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.