
Perfilman Indonesia sebagai Indikator Demokrasi
KADAR demokrasi suatu negara sesungguhnya bisa dilihat dari pilihan film yang tersedia bagi masyarakatnya. Logikanya: semakin beragam film yang beredar di publik, semakin terbuka pula masyarakatnya
KADAR demokrasi suatu negara sesungguhnya bisa dilihat dari pilihan film yang tersedia bagi masyarakatnya. Logikanya: semakin beragam film yang beredar di publik, semakin terbuka pula masyarakatnya
* Azer a.k.a. Reza Mustar adalah seorang ayah dari dua orang putri. Lahir di Jakarta pada Oktober 1983. Pada 2004, ia membuat komik bersama ruangrupa untuk
KALAU Anda kebetulan masih Taman Kanak-kanak pada tahun 1998, tentu Anda tidak banyak mengalami bagaimana serdadu dan keserdaduan menjadi sangat penting dalam hidup sehari-hari Anda.
Jika pada suatu hari nanti Anda mendengar berita bahwa saya telah syahid, janganlah saudara merasa sedih dan patah semangat. Sebab saya selalu bermunajat kepada Allah
Karya – Sang Presiden dan Buku Puisi Kesedihan Kritik – Tragedi 1965 dalam Karya-Karya Umar Kayam: Perspektif Antonio Gramsci Kritik – Menolak Diam, Menolak Dusta
Ilustrasi: tempo.co 1. PENGANTAR TRAGEDI 1965 merupakan salah satu tragedi yang paling besar dalam sejarah kemanusiaan Indonesia (Giebels, 2005: vi), bahkan tercatat sebagai salah satu
SUATU sore yang masih panas pada hari Jumat, Sang Presiden itu akhirnya mundur dari jabatannya. Dua puluh tujuh tahun lebih enam bulan ia memerintah dengan
SETELAH menghentak dunia dua tahun lalu dengan karya gemilang The Act of Killing (atau Jagal, dalam terjemahan resminya), akhir Agustus yang baru lalu sutradara film
LAYAKNYA Berto Tukan yang kebingungan menulis pengantar rubrik kliping edisi lalu, saya hampir mati kutu mencari ide membuka tulisan ini. Beruntung saya sempat mengintip timeline Instragram
Jokowi adalah presiden Indonesia terpilih periode 2014-2019 yang hip. Sebelum saya paparkan lebih lanjut indikator apa saja yang membuat dia hip, saya ingin menjelaskan pengertian
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.