Korporatokrasi: Negara sebagai Pengabdi Perusahaan (Bagian II)
Ilustrasi: Jonpey Tulisan berseri ini pernah diterbitkan di terbitan Walhi dan didiskusikan di Walhi, dan juga sebagai catatan dan status Facebook penulis. Disusun di tengah
HomeAnalisa Politik
Ilustrasi: Jonpey Tulisan berseri ini pernah diterbitkan di terbitan Walhi dan didiskusikan di Walhi, dan juga sebagai catatan dan status Facebook penulis. Disusun di tengah
ini adalah ajakan untuk melawan kepasrahan akan penindasan dan juga merayakan keberdayaan serta membangun ketangguhan kita sebagai manusia yang selalu bisa membongkar struktur yang timpang dan menemukan kemungkinan-kemungkinan baru.
Dengan demikian, kita yang mempelajari Marxisme mesti belajar banyak dari sepenggal cerita dari negeri sakura tersebut, bahwa gerak dan perubahan merupakan sebuah kepastian karena jika kita tetap nyaman dengan dongeng heroik dan dogma, tentu saja kita akan tersapu zaman dalam kegamangan bagaikan ronin atau samurai tak bertuan.
Ilustrasi: Jonpey Tulisan berseri ini pernah diterbitkan di terbitan Walhi dan didiskusikan di Walhi, dan juga sebagai catatan dan status Facebook penulis. Disusun di tengah
Para pendidik harus berpartisipasi dan menyumbangkan keahliannya pada gerakan yang memperjuangkan isu progresif, seperti permasalahan redistribusi kekayaan negara.
Dalam suatu masyarakat demokratis, ruang publik menjadi aspek yang sangat penting terutama bagi mereka yang termarjinalkan dan hanya menjadi objek pembangunan.
Ilustrasi: Illustruth DALAM setahun terakhir, ada dua aksi demonstrasi berskala masif yang melibatkan mahasiswa, buruh, dan elemen koalisi masyarakat sipil di tanah air. Yang pertama
Jika dulu kompeni Belanda menjajah Indonesia karena rempah-rempah, kini perusahaan mereka kembali untuk mengambil pasir dan merugikan para nelayan.
Ilustrasi: Illustruth PENGESAHAN Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Cipta Kerja pada 5 Oktober silam telah memicu lahirnya gelombang demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia. Undang-undang yang
Ilustrasi: Jonpey “Lebih baik digusur oleh negara, daripada tergusur oleh segara” Memet (nama disamarkan), Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan. Pernyataan di atas merupakan sebuah paradoks.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.