Why Chinese-Indonesians Should Fight Against Capitalism and Racism
Anti-racist struggle without abolition of classes will amount to nothing but pipe dreams
HomeAnalisa Politik
Anti-racist struggle without abolition of classes will amount to nothing but pipe dreams
khirul Kalam, “Film Pendek ‘Tilik’, mungkin, menceritakan tentang kenyataan sehari-hari umat Islam Indonesia yang tetap mampu berghibah lepas di tengah himpitan hidup di desa. Namun, bagi anak muda Banjar yang merasakan hidup di tengah rumor kerusuhan Jumat Kelabu 23 Mei 1997 atau pekan-pekan mencekam setelah huru-hara Sampit, kenyataan itu adalah kenyataan tragis.
Berat pula tampaknya bicara soal kebebasan apabila masih berat menerima kenyataan-kenyataan sosial. Lagipula, apa sih artinya kebebasan kalau cacing di perut setiap hari masih koploan?***
Ilustrasi diambil dari “Lekra Woodcuts in the Early 1960s: Socialist Realism, National Culture, and Cosmopolitan Patriots” (Michael Bodden, 2018) 17 AGUSTUS 1950, tepat hari ini
Ia menghayati tulisan suci dan menggunakannya sebagai cara untuk berbicara kepada dunia. Ketidaknyamanan dalam hidup sudah menjadi hal yang biasa bagi Day.
Seperti halnya cerita-cerita Islami lainnya yang menjadi ilustrasi hegemonik bagi ajaran keislaman, cerita Idul Adha dalam bingkai kehidupan Ibrahim menempatkan perempuan sebagai aktor pelengkap saja atau malah menghapuskan peranan mereka sama sekali.
Ilustrasi: Jonpey RASA-RASANYA tidak ada mahasiswa internasional di Amerika Serikat (AS) yang bisa bekerja dengan baik selama tiga bulan terakhir. Tidak hanya pandemi, pemerintahan AS
Edisi MEGA ini telah membuktikan kebohongan klaim bahwa segala hal tentang Marx telah ditulis dan dibicarakan
“Sebagai ilmu, senjata utama Marxisme adalah kritik berdasar analisis yang mumpuni: A ruthless criticism of everything existing”
“That we all are onward, onward, speeding slowly, surely bettering”
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.