‘Penemuan Kembali Marxisme Kita’
BERBICARA soal Marxisme di Indonesia itu susah. Perkaranya bukan semata bahwa ada larangan legal terhadap penyebarluasan Marxisme, tetapi juga—dan terutama—karena kita kerapkali gagal memilah konteks
BERBICARA soal Marxisme di Indonesia itu susah. Perkaranya bukan semata bahwa ada larangan legal terhadap penyebarluasan Marxisme, tetapi juga—dan terutama—karena kita kerapkali gagal memilah konteks
THAILAND kini sedang menderita dari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kudeta kedua dalam sepuluh tahun terakhir, di mana junta militer baru yang jelas arogan dan bodoh,
SEPANJANG tahun 2014 ada lebih dari 1.300 peristiwa bencana. Tidak kurang dari 473 orang tewas dan lebih dari dua juta orang menderita dan/atau mengungsi karena
BILA Anda termasuk penggemar kajian sejarah berlatar peristiwa 1965, tentulah film Senyap atau dalam versi internasionalnya berjudul The Look of Silence, adalah tontonan yang tidak
BAIKLAH, nak. Kemari dan berbaringlah di pangkuanku. Akan kukisahkan kepadamu sebuah cerita. Ini bukan cerita rekaan, bukan pula roman picisan. Dulu pada masa yang belum
Daftar Isi: Hegel yang Materialis Dialektis Apa yang Ada di Langit, di Bumi, dan Diantara Keduanya: Finansialisasi (Alam) sebagai Tahap Paling Maju dari Imperialisme
Mitrardi Sangkoyo, anggota serikat mahasiswa progresif (SEMAR) UI dan mahasiswa ilmu politik UI Judul Buku: Economic Valuation of Nature: The Price to Pay
Muhammad Ridha, anggota Partai Rakyat Pekerja (PRP) Judul Buku: Less Than Nothing: Hegel and The Shadow of Dialectical Materialism Penulis: Slavoj Zizek Penerbit: Verso
FILM Senyap diputar di beberapa tempat. Jogja salah satunya. Tapi paling tidak digagalkan di beberapa tempat. Kampus ISI dan UGM diantaranya. Massa datang meyerbu kesana.
SITOR SITUMORANG mengeluarkan lukisan-lukisannya, sebagian menggunakan cat air di atas kertas. Rata-rata lukisan pantai dan sebuah lukisan istrinya (Barbara Brouwer) yang sedang tidur. Sebuah lukisan
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.