Sastrawan besar -bahkan dapat dikatakan termasuk terbesar yang pernah dimiliki Indonesia- dan progresif, Pramoedya Ananta Toer telah meninggalkan kita tepat satu hari sebelum Hari Buruh 2006. Ia membuat nama Indonesia cukup disegani di dunia sastra melalui karya-karya besarnya dan telah berkali-kali dinominasikan untuk hadiah Nobel.
Namun ironisnya, seperti komentar Budiman Sudjatmiko yang diterima via pesan pendek (SMS), “Dia baru saja meninggalkan dunia dan tanah airnya yang tak pernah menghargai dirinya. Semoga semangatnya terpancar esok hari di tengah massa pekerja yang menyemut di Hari Buruh.” Dengan kepala tertunduk, kita ucapkan turut berduka cita. Dengan kepala tegak, kita lanjutkan semangat Bung Pram.
Editor
