Jalan Teguh Sang Pemimpin
Kisah Umi Sarjono, yang keluar masuk penjara di masa revolusi kemerdekaan. Memimpin organisasi perempuan terbesar. Meninggal dalam sunyi, di usia 87.
HomePolitik
Kisah Umi Sarjono, yang keluar masuk penjara di masa revolusi kemerdekaan. Memimpin organisasi perempuan terbesar. Meninggal dalam sunyi, di usia 87.
BOCORAN kabel diplomatik yang dipublikasi Wikileaks tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh SBY dan beberapa orang di lingkaran terdekatnya, pada dasarnya bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Apa yang
World Economic Forum 2011 dan Penataan(-ulang) Global New Reality? Asumsi implisit dari laporan ini adalah karena resiko-resiko ini mempunyai dampak global, maka ia harus dihadapi
World Economic Forum 2011 dan Penataan(-ulang) Global THE World Economic Forum (WEF), adalah sebuah organisasi non-profit Swiss, yang berbasis di Cologny, Jenewa. Ia terkenal
Pendahuluan AWAL tahun ini kita dikejutkan dengan gejolak yang terjadi di dunia Arab. Dimulai dengan “révolution de jasmin” – revolusi melati di Tunisia yang berpuncak pada
BETULKAH agama-agama dunia, khususnya agama-agama Samawi, mengajarkan perdamaian? Ya, kalau hanya membaca ajaran yang tertuang dalam kitab-kitabnya. Tidak, kalau kita melihat praxis para pengikutnya. Hal
Marchandiser: Membela negara oligopoli kapitalis DALAM kasus posisi, kita menangkap kesan apa yang dilakukan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, didasarkan nalar nasionalisme ekonomi. Dengan bahasa yang
BELUM LAMA ini, kasus buruh migran mencuat kembali ke permukaan. Sumiati (23), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dianiaya secara
Ekonom Yang Bernasib Malang PADA 25 November lalu, Isaak Illich Rubin, genap berusia 124 tahun. Tak ada catatan tertulis dimana figur kita kali ini dilahirkan,
KEKERASAN berlatar sektarian, tampaknya merupakan peristiwa politik paling menyita publik di Indonesia, dalam rentang lima tahun terakhir. Walaupun, jika ditilik lebih ke belakang, kekerasan sektarian ini kembali mengemuka setelah runtuhnya rejim Orde Baru.
Sebelumnya, tipe kekerasan yang dominan adalah yang berlatar-belakang ekonomi-politik, serta kriminalitas biasa. Kekerasan sektarian bukan tak ada, tapi lebih bersifat temporal, ketimbang kekerasan belakangan ini yang tampaknya lebih sistematis dengan agenda politik yang terukur. Dari gerakan dan tuntutan yang tampak pada pelaku kekerasan sektarian ini, kita temukan ciri-ciri berikut: gerakannya mengambil bentuk mobilisasi massa di jalanan; anti pluralisme, anti demokrasi, anti liberalisme, anti komunisme, dan percaya pada keagungan sistem dan nilai-nilai sosial masa lalu; massa yang dimobilisasi terutama berasal dari kalangan rakyat miskin.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.