Pak Jokowi, Opo Sampeyan Lali?
SALAH satu penyebab konflik di berbagai wilayah di Indonesia adalah konflik agraria. Sebut saja yang lagi ramai akhir-akhir ini, semisal Karawang, Rembang, Pati, Kulonprogo dan
HomePertanian
SALAH satu penyebab konflik di berbagai wilayah di Indonesia adalah konflik agraria. Sebut saja yang lagi ramai akhir-akhir ini, semisal Karawang, Rembang, Pati, Kulonprogo dan
APA artinya menjadi petani di tengah integrasi kawasan dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN? Kita menghadapi potret yang sayangnya, agak buram. Di Indonesia, kondisi petani hampir
SALAH satu penyebab kemiskinan di dunia adalah fakta terjadinya land grabbing (perampasan tanah). Istilah Land Grabbing pertama kali dikemukakan oleh sebuah lembaga pertanian GRAIN di
ADA kabar gembira dari Filipina. Datangnya dari Willy Marbella, salah satu pemimpin Kilusang Magbubukid ng Pilipinas (KMP), Gerakan Petani Phillipina, yang saya temui di markasnya di Quezon city.
Pada sebuah pagi di bulan Juli 2013, Willy masih bercelana pendek dan kaos dalam berwarna putih. Ia jelas belum mandi, namun tak menghalanginya menceritakan kabar baik, yang membuat pagi itu terasa penuh semangat. ‘Ini tahun berbeda, perjuangan petani kelapa memasuki babak paling penting. Pengadilan Tinggi baru saja memenangkan gugatan petani. Mereka berhak atas dana pajak yang mereka bayar empat puluh tahun lalu,’ ujar Willy berseri.
‘Membayangkan dunia tanpa petani/pertanian sama seperti membayangkan hidup tanpa pangan. Demikian pula, membayangkan negara yang abai pada rakyat sama seperti membayangkan negara tanpa kedaulatan. Saat ini, angan-angan (imajinasi) gelap itu justru hendak diwujudkan oleh penyelenggara negara, dengan cara menjadi budak/antek-antek korporasi.’
Demikian bunyi paragraf pertama dari ‘Pernyataan Sikap Kongres Petani Otonom II, Forum Komunikasi Masyarakat Agraris (FKMA).’ Sekitar pukul 14.00 WIB, pernyataan sikap itu dibacakan oleh Sumanto, petani dari Kulon Progo, di salah satu ruang milik Pondok Pemuda Ambarbinangun, Yogyakarta.
Langkah strategis untuk menyelamatkan pertanian dan kedaulatan pangan Di tengah situasi seperti ini, apa yang bisa di lakukan untuk menyelamatkan pertanian dan kedaulatan pangan yang
SEMENJAK terjadi krisis harga pangan pada 2007 dan meningkatnya angka kelaparan global yang mencapai 1 milyar orang, dunia disadarkan akan arti penting pertanian, agraria, dan
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.