Puisi-puisi oleh Gema Laksmi Mawardi
RITUS malam tadi kau njelma laron di pijaran neon aku adalah cicak menunggu, ngintai dan hap kau aku sergap sayapmu basah oleh ludah gurihmu aku
HomeLKIP Edisi 03
RITUS malam tadi kau njelma laron di pijaran neon aku adalah cicak menunggu, ngintai dan hap kau aku sergap sayapmu basah oleh ludah gurihmu aku
CERITA YANG SALAH pada malam-malam larut, angin tak pernah surut tak pula memberi isyarat tentang cerita yang sudah salah dari mula dan, ia terjaga,
GENERASI PINK-ORANYE Kami masih dangkal Generasi pink oranye, terbelalak oleh buku 500 halaman terbuai roman picisan. Cinderella dan pangeran berjubah besi larut dalam irama
Jumat siang di jalanan Jogja, seperti juga di kota-kota lain, roda menggelinding mengantar beragam karakter manusia melaksanakan kepentingannya masing-masing. Sementara itu, dua manusia berseragam coklat sedang berbincang dan hanya sesekali mengawasi puluhan kendaraan, bahkan mungkin sudah ratusan, yang telah berlalu-lalang melaluinya. Tampaknya, mereka lebih mencurahkan perhatiannya kepada pengendara sepeda motor. Mungkin karena jenis kendaraan itu memang lebih mudah kedapatan menerobos lampu merah atau garis marka daripada kendaraan besar, seperti mobil dan truk.
Pada bagian pertama tulisan ini, sudah dibahas perkembangan cultural studies sebagai salah satu pendekatan dalam kajian budaya yang berangkat dari kritik terhadap dikotomi superstruktur dan basis dalam sebuah aliran dalam Marxisme. Pendekatan lain dalam kajian budaya yang juga berangkat dari permasalahan yang sama adalah political economy. Namun, tidak seperti cultural studies yang lahir di Inggris, kajian political economy terhadap budaya pertama kali berkembang di benua Amerika. Basisnya pun tidak sama. Cultural studies lekat dengan aktivitas politik para pendirinya dalam gerakan kiri, terutama Workers Educational Association (WEA); sedangkan political economy dimulai sebagai kritik akademik terhadap sebuah pendekatanpenelitian. Political economy berkembang di universitas-universitas dan pusat-pusat penelitian, terutama tumbuh subur dalam bidang komunikasi dan kajian media. Sementara di dalam bidang cultural studies atau bidang-bidang sejenis, seperti kajian ras, agama, dan gender, penerimaannya cenderung minim, walau observasi ini tentu tidak bisa digeneralisasi.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.