Sihir Picasso dan Semangat Zamannya
Pepatah “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya” rasanya tak cukup untuk masyarakat Spanyol. Khusus bagi mereka, kita perlu menambahkan, “bangsa yang besar
HomeLembar Kebudayaan Indoprogress
Pepatah “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya” rasanya tak cukup untuk masyarakat Spanyol. Khusus bagi mereka, kita perlu menambahkan, “bangsa yang besar
“Sensor merefleksikan dengan sendirinya rasa kurang percaya diri sebuah masyarakat.” Ujaran Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat Potter Stewart itu menunjukkan besaran makna sensor dalam suatu
Dengar! KAWAN SAYA, KOMEDIAN stand up ternama Soleh Solihun, suatu hari pernah melempar lawakan mengenai feminisme. Lemparan tersebut kurang-lebih berbunyi, “Feminis itu perempuan yang mengalami
KAMU MEMPERTUNJUKKAN KEKUASAAN di Kediri, Demak, Kudus, iya apa tidak! Kamu belajar perang buat beberapa hari dan boleh sadarkan pikiran dan ati di tempat tempat
KITA TENTU TAK BISA LUPA, beberapa tahun belakangan, membicarakan perasaan pribadi kita secara publik atau membuka masalah-masalah privat di ruang publik merupakan hal yang janggal
Anzi Matta Lahir pada 3 Oktober 1996. Lulus SMA di tahun 2014. Pernah menerbitkan buku dengan sistem produksi independen ketika kelas 1 SMA lalu menghentikannya dan memfokuskan diri menulis essai, menyelanggarakan beberapa pameran kolektif dan mini solo exhibition pertama di Porto, Portugal. Kegiatan menulis, menggambar, berencana untuk kuliah di tahun mendatang.
DUA minggu belakangan ini, Syriza melesat menyita perhatian banyak kawan, terutama beberapa teman dalam lingkaran pergaulan kami, baik dalam lingkup online maupun offline. Raihan 36%
Judul: Di Balik 98 Sutradara: Lukman Sardi Pemain: Chelsea Islan, Boy William, Donny Alamsyah, Ririn Ekawati, Amoroso Katamsi, Fauzi Baadila, Agus Kuncoro Durasi: 90 menit
KENYATAAN globalisasi yang dikatakan menembus batas ruang dan waktu menjadikan tema lokalitas hangat diperbincangkan. Sebuah upaya dalam kesadaran berbagsa dan bernegara dimana warganya sudah, saya
Kritik – Wiji Thukul, Mata Sejarah dalam Budaya Bisu Kritik – Pemberontakan PKI 1926-27 dalam Dua Teks Sejarah Teori – Pemuda, Remaja, dan Alay: Dari
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.