Leninisme tentang Negara dan Masyarakat Komunis
Rio Apinino, anggota redaksi Left Book Review IndoPROGRESS Judul: THE STATE AND REVOLUTION: The Marxist Theory of the State and the Tasks of the
HomeKlasik
Rio Apinino, anggota redaksi Left Book Review IndoPROGRESS Judul: THE STATE AND REVOLUTION: The Marxist Theory of the State and the Tasks of the
Fransiskus Hugo, Mahasiswa Antropologi Universitas Padjadjaran, anggota Perhimpunan Muda Judul: Asal-usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi dan Negara Penulis: Frederick Engels Editor: Joesoef Isak Penerbit: Kalyanamitra,
Judul buku: The Communist Manifesto Penulis: Karl Marxdan Friedrich Engels Penerbit: Pluto Press, London, 2008 Tebal: 115 halaman PADA Februari 1848, terbit dokumen politik Marxis
Judul: Value, Price and Profit Sumber: Wage-Labour and Capital & Value, Price and Profit Penulis: Karl Marx Penerbit: International Publishers, New York, 1976 Tebal: 62
Seiring dengan perbedaan dan perubahan makna istilah ’imperialisme,’ terjadi perdebatan-perdebatan untuk memperjuangkan pemaknaan tertentu atas istilah itu. Kaum Marxis pun ikut di dalam perjuangan untuk memaknai istilah itu. Konsep imperialisme pertama kali masuk ke dalam wacana Marxis pada 1900-an. Di antara generasi awal Marxis yang membahas imperialisme adalah Nikolai Bukharin dan Vladimir Ilych Lenin. Dalam membahas imperialisme, Bukharin dan Lenin terpengaruh oleh buku Finance Capital karya Rudolf Hilferding, seorang teoritisi Marxis dari Jerman yang lahir di Austria. Hilferding sendiri tidak menteorisasikan imperialisme dalam buku itu, tetapi pembahasannya tentang kapital finansial menjadi landasan bagi Bukharin dan Lenin untuk membahas imperialisme. Menurut ekonom Anthony Brewer, teori Marxis klasik tentang imperialisme dikonstruksi oleh ketiga pemikir ini.
Lalu, apa itu sosialisme? Definisi Michael Newman yang dilandaskan pada ciri mendasar dari berbagai varian sosialisme tampaknya bisa digunakan sebagai titik pijak dalam tulisan ini. Ciri mendasar yang pertama adalah bahwa sosialisme memiliki komitmen terhadap pembentukan masyarakat yang setara, dan relasi kepemilikan kapitalis dianggap sebagai hambatan struktural bagi penciptaan masyarakat yang setara itu. Dengan demikian, sekalipun dengan derajat yang berbeda-beda, semua varian sosialisme selalu menentang relasi kepemilikan kapitalis, dan memiliki aspirasi untuk membangun sebuah masyarakat yang egaliter, dimana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai pemenuhan dirinya tanpa hambatan yang bersifat struktural.
WAGE-Labour and Capital pertama kali terbit dalam bentuk artikel berseri di surat kabar Neue Rheinische Zeitung, dimulai sejak 4 April 1849. Artikel berseri ini berisikan kumpulan ceramah Marx di Klub Pekerja Jerman (German Workingmen’s Club) di Brussels pada 1847. Seperti yang dikatakan Marx dalam Bab Pendahuluan, tulisan ini bertujuan untuk ’memeriksa secara lebih dekat kondisi ekonomi di atas mana berdiri keberadaan kelas kapitalis serta kekuasaan kelasnya, dan juga perbudakan para pekerja.’ Dalam pamflet ini, juga dibahas basis ekonomi dari kontradiksi yang tak terdamaikan antara kelas kapitalis dengan pekerja.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.