1. Beranda
  2. /
  3. Harian Indoprogress
  4. /
  5. Liputan Khusus
  6. /
  7. Page 5

Liputan Khusus

Menemui Filep Karma

FILEP JACOB SEMUEL KARMA tak pernah bisa melupakan peristiwa 14 tahun silam pada suatu pagi di bulan Juli, di tempat kelahirannya sendiri, Biak, Papua. Bersama ratusan demonstran lainnya, dia mulai dikepung dan ditembaki aparat keamanan gabungan di sebuah tempat Tower Air, tak jauh dari pelabuhan kota tersebut.

Mereka telah bertahan selama empat hari untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora, lambang kemerdekaan bangsa Papua, di menara tersebut. Kejadian 6 Juli 1998 itu kelak dikenal dengan peristiwa Biak Berdarah.

Filep sendiri ditendang kepalanya lebih dari sepuluh kali. Kedua kakinya ditembak peluru karet. Kepalanya dipopor dengan gagang senjata hingga pingsan sampai sadar kembali. Filep diseret, sebelum diangkut ke mobil truk bersama demonstran lainnya.

Akar Rumput Menuju Kemandirian

‘Membayangkan dunia tanpa petani/pertanian sama seperti membayangkan hidup tanpa pangan. Demikian pula, membayangkan negara yang abai pada rakyat sama seperti membayangkan negara tanpa kedaulatan. Saat ini, angan-angan (imajinasi) gelap itu justru hendak diwujudkan oleh penyelenggara negara, dengan cara menjadi budak/antek-antek korporasi.’

Demikian bunyi paragraf pertama dari ‘Pernyataan Sikap Kongres Petani Otonom II, Forum Komunikasi Masyarakat Agraris (FKMA).’ Sekitar pukul 14.00 WIB, pernyataan sikap itu dibacakan oleh Sumanto, petani dari Kulon Progo, di salah satu ruang milik Pondok Pemuda Ambarbinangun, Yogyakarta.

Berdamai dari Bawah

SUATU hari di tahun 1998 Khatijah binti Amin melihat air laut berwarna merah. Barangkali itu hanya pengaruh ganggang atau pantulan cahaya matahari sore. Tapi dalam

Nyanyi Sunyi Pram

Karya-karyanya adalah sayup suara di rumah-bahasanya sendiri ”SAYA punya minat khusus dengan dia karena [dia] realistis,” kata Sujiyati, merujuk alasan dia mencintai karya-karya Pram, dengan

Jalan Teguh Sang Pemimpin

Kisah Umi Sarjono, yang keluar masuk penjara di masa revolusi kemerdekaan. Memimpin organisasi perempuan terbesar. Meninggal dalam sunyi, di usia 87.

Somewhere in Time

Kisah Mantan Tapol PKI di Sulawesi Tenggara DI kampung Nangananga, Kendari, Sulawesi Tenggara, tiap jiwa pergi dengan cara tragis. Bila di tahun 1965 banyak anggota

Jangan Tulis Kami Teroris

TENGKU Mustafa berusia 20-an.  Tubuh kecil. Kurus. Kulit hitam. Wajahnya bersih dari jenggot dan kumis. Kopiah hitam bertengger di kepala. Jaket dari bahan plastik membungkus

Sepi Maria Tanpa Sang Prada

Kisah Tentang Kekerasan Seksual Prajurit TNI di Papua Barat AGUSTUS 2009, selama dua minggu saya tinggal di Kampung Bupul. Kampung Bupul merupakan wilayah administrasi dari

Anak-anak (Menjadi) Perantau Ahmadiyah

Bagaimana mereka diusir dari kampung halaman dan besar sebagai pengungsi? PADA SIANG RABU, 13 Februari 2002, Ruhiyatun Fajri terkejut selagi melintasi kota Selong. Di persimpangan

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.