
Mengapa Sulit Minta Maaf?
DALAM memandang genosida 1965, kita secara sederhana bisa menggunakan dua perspektif. Pertama, perspektif hak asasi manusia (HAM); dan kedua melihatnya dari perspektif ekonomi politik (ekopol).
DALAM memandang genosida 1965, kita secara sederhana bisa menggunakan dua perspektif. Pertama, perspektif hak asasi manusia (HAM); dan kedua melihatnya dari perspektif ekonomi politik (ekopol).
BANYAK kerancuan timbul dari pemahaman atas konsep Jacques Derrida tentang “pemaafan” (forgiveness). Itu tercermin, misalnya, dari “Maaf”, Catatan Pinggir Goenawan Mohamad (GM) yang baru-baru ini
BEBERAPA berita dan cerita dari kawan-kawan senasib sepenanggungan membuat saya berkesimpulan bahwa dari hari ke hari semakin sulit orang dari kelas bawah untuk naik tingkat
SUDAH menjadi kebiasaan umum, segala sesuatu yang dilahirkan biasanya akan dikenang dan tak jarang diperingati. Pun halnya dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Tepatnya pada
SITUASI kontemporer menunjukkan bahwa perjuangan menuju cita-cita Pembebasan Nasional Papua Barat masih berada di simpang jalan. Sampai saat ini, kolonialisme dan imperialisme Indonesia yang disokong
—Untuk Dirdho Adithyo APA SAJAKAH tantangan sosialisme di lapangan kebudayaan? Ada banyak jawaban yang mungkin diajukan, seperti mengikis budaya penindasan yang terlanjur berurat-akar dalam
TEPAT sepekan lalu, 3 April 2016, sebuah kisah sedih datang dari sebuah desa di Karawang, Jawa Barat. Seorang biduan dangdut bernama panggung Irma Bule –
DI RUMAH, di kotak lemari tua yang dipenuhi sawang dan debu, saya menemukan buku bersampul kain biru tua berjudul Di Bawah Bendera Revolusi (DBR) jilid
APA jadinya sebuah negara tanpa Ilmu Sosial dan Humaniora? Kematian rasa kemanusian jawabannya. Dan yang mengejutkan, ada negara di dunia ini yang menuju ke arah
AKU adalah seorang buruh pabrik tekstil di Barmen, Jerman. Aku hidup ketika feodalisme di Eropa mulai terkikis. Ketika itu, pembangunan mulai terpusat di kota-kota besar.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.