1. Beranda
  2. /
  3. Topik
  4. /
  5. LBR Edisi II/2012

LBR Edisi II/2012

Edisi II/2012

PENGETAHUAN bukanlah sesuatu yang ajeg. Dinamika serta perubahan atas realitas membuat pengetahuan harus selalu dinamis dan berubah pula. Adaptabilitas pengetahuan terhadap realitas menjadi penting agar pengetahuan menjadi fungsional bagi kebutuhan kemanusiaan itu sendiri. Tautan erat antara pengetahuan dengan realitas akan membantu kita terhindar dari cara pandang doktriner sekaligus dogmatis. Kritisisme, keraguan atau bahkan mempertanyakan pengetahuan selalu terbuka entah untuk ditolak atau diterima dengan catatan-catatan tertentu.

Grundrisse dan Krisis Kapitalisme

Menurut Martin Nicolaus – penerjemah karya Marx yang mendahului Capital, Grundrisse – pernyataan Lenin mengenai kesulitan membaca Capital itu, karena saat itu Grundrisse belum diterbitkan. Grundrisse sendiri lebih banyak berbicara tentang metode. Maka, menurut Nicolaus, dengan meminjam aforisme Lenin, untuk bisa memahami Capital yang tebalnya 4.000 halaman itu secara menyeluruh, kita pertama-tama mesti memahami dulu 800 halaman Grundrisse dan 1.000 halaman Logic. ‘Membaca Grundrisse dengan baik adalah cara terbaik untuk memahami Logic, dan selanjutnya untuk membaca Capital. Atau dengan kata lain, akan sangat sulit untuk bisa memahami relevansi keberadaan Logic bagi Capital tanpa pertama-tama membaca secara menyeluruh Grundrisse (Nicolaus, 1993:60). Padahal, membaca Grundrisse sendiri bukan pekerjaan mudah, apalagi membaca Logic-nya Hegel.

Prof. John Roosa: Identitas bangsa Indonesia berubah total sesudah 1965

“Waktu saya belajar sejarah Asia Tenggara di universitas tahun 1990an, saya tidak habis pikir, kok bisa ada peristiwa sebesar dan sehebat ini tapi pengetahuan kita tentangnya sedemikian kecil. Sebagai sejarahwan, saya lihat ada kebutuhan untuk investigasi yang lebih mendalam guna membongkar sejarah yang digelapkan oleh pembunuh-pembunuh itu. Sebagai manusia biasa yang peduli dengan prinsip-prinsip moral, saya benci dengan rezim Suharto. Rezim itu berfungsi sebagai attack dog buat modal asing dan jadi penuh dengan pejabat-pejabat bodoh dan brutal, orang dengan watak preman yang sama sekali tidak peduli dengan prinsip HAM, yang mengkhianati prinsip kemerdekaan, membunuh dan menyiksa orang Indonesia sendiri, dan kemudian menjual kekayaan tanah airnya kepada konglomerat multinasional dengan harga murah.”

Memikirkan Kembali Relasi Manusia dan Alam

TESIS utama buku Martin Suryajaya yang berjudul Materialisme Dialektis: Kajian tentang Marxisme dan Filsafat Kontemporer adalah materialisme dialektis atau ekonomi sebagai satu-satunya epistemologi atau teori pengetahuan Marxisme yang sahih di mana setiap pemikiran yang mengklaim diri Marxis harus lulus dari ujian epistemologi dan metodologi materialisme dialektis atau ekonomi. Dengan kata lain, Materialisme Dialektis adalah rekonstruksi ulang teori pengetahuan Marxisme yang dicetuskan Vladimir I. Lenin lewat Materialisme dan Empirio-Kritisisme dengan memanfaatkan pemikiran Quentin Meillassoux dan Bertrand Russell.

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.