Keberadaan Horison dan status “sigma” yang diperolehnya merupakan aji mumpung atas ditindas-asingkannya para sastrawan kiri oleh rezim Orde Baru Soeharto.
Pembacaan terhadap karya-karya Chairil umumnya terperangkap dalam mitos sastra (modern) Indonesia. Mitos ini telah terbekukan sebagai “Angkatan 45”, kemudian sebagai “binatang jalang” dalam gosip besar sastra Indonesia.