Belakangan ini, para budayawan sepuh Indonesia sedang ramai dimintai pertanggungjawaban sejarah oleh generasi muda mengenai “peran” mereka dalam tragedi 1965. “Peran” yang dimaksud di sini secara khusus merujuk pada keterlibatan mereka dalam proyek-proyek kebudayaan antikomunis yang disokong oleh Congress for Cultural Freedom (CCF), sebuah operasi terselubung (covert action) Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat. CCF adalah tangan penggerak operasi global AS di bidang kebudayaan untuk meluaskan dominasi ekonomi-politik liberal mereka.