1. Beranda
  2. /
  3. Oase
  4. /
  5. Page 12

Oase

“Industri Kebajikan” Era Media Sosial

PADA tahun 1977, terdengar gema pidato kebudayaan dari mulut seorang Mochtar Lubis yang berjudul Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungjawaban. Pidato yang disampaikan di Taman Ismail Marzuki

Mangun

SAYA kira, saya tidak pernah dekat dengannya. Waktu itu, dia sudah punya nama besar. Dia arsitek. Dia juga intelektual publik yang disegani. Dia menulis di

Kala Butet Memuji Freeport

SIAPA tak kenal Butet Kertaradjasa? Ia lebih dari sekadar seniman penghibur. Bersama Djaduk Ferianto dan Agus Noor, ketiganya sering membuat pementasan akbar. Cirinya selalu sama:

Generasi Z

BUKAN hal baru bila para konservatif memandang sebelah mata, bahkan was-was terhadap sebuah media baru yang muncul. Bukan hal baru pula jika mereka menyayangkan, dan

Darino-Dumani: Kisah Cinta Yang Dibunuh

DI PENGHUJUNG tahun 2015 ini ada baiknya kita bicara tentang cinta. Bukankah katanya cinta adalah penerus peradaban dan yang membuat kehidupan masyarakat manusia bertahan selama

Biarkan Saja Kami Menanam Jagung

“SAMPAI nanti ketika hujan tak lagi meneteskan duka meretas luka sampai hujan memulihkan luka”. Begitulah sepengenggal lirik lagu Efek Rumah Kaca berjudul Desember. Beberapa minggu

Yang Saya Kenang dari Wijaya Herlambang

SAYA akan mengenang Wijaya Herlambang tanpa melankoli. Sebab ia meninggalkan pada kita setumpuk tugas yang masih belum usai, tugas-tugas yang masih perlu dikerjakan. Oleh karena

Peta Buta Indonesia

BAGI saya yang termasuk dalam generasi yang masa Sekolah Dasarnya masih bersinggungan dengan urusan butir-butir Pancasila, menghafal peta Indonesia bisa jadi lebih mudah dari anak-anak

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.