
“Industri Kebajikan” Era Media Sosial
PADA tahun 1977, terdengar gema pidato kebudayaan dari mulut seorang Mochtar Lubis yang berjudul Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungjawaban. Pidato yang disampaikan di Taman Ismail Marzuki
HomeOase

PADA tahun 1977, terdengar gema pidato kebudayaan dari mulut seorang Mochtar Lubis yang berjudul Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungjawaban. Pidato yang disampaikan di Taman Ismail Marzuki

SAYA kira, saya tidak pernah dekat dengannya. Waktu itu, dia sudah punya nama besar. Dia arsitek. Dia juga intelektual publik yang disegani. Dia menulis di

SIAPA tak kenal Butet Kertaradjasa? Ia lebih dari sekadar seniman penghibur. Bersama Djaduk Ferianto dan Agus Noor, ketiganya sering membuat pementasan akbar. Cirinya selalu sama:

‘Hindang makhendangda kharinde yarinde | Rindang makhendangda kharinde awarinde | Yabu alu bura khafonde yafonde | Yabu alu bura khafonde yafonde’—Hindang Makhendang, Mambesak Group (Berdayung

BUKAN hal baru bila para konservatif memandang sebelah mata, bahkan was-was terhadap sebuah media baru yang muncul. Bukan hal baru pula jika mereka menyayangkan, dan

DI PENGHUJUNG tahun 2015 ini ada baiknya kita bicara tentang cinta. Bukankah katanya cinta adalah penerus peradaban dan yang membuat kehidupan masyarakat manusia bertahan selama

“SAMPAI nanti ketika hujan tak lagi meneteskan duka meretas luka sampai hujan memulihkan luka”. Begitulah sepengenggal lirik lagu Efek Rumah Kaca berjudul Desember. Beberapa minggu

JADI begini. Mari kita sama sama sepakati definisi penjajahan. Setelah itu mari kita uji definisi tadi ke beberapa tanah dan pulau di luar Jawa. Ini

SAYA akan mengenang Wijaya Herlambang tanpa melankoli. Sebab ia meninggalkan pada kita setumpuk tugas yang masih belum usai, tugas-tugas yang masih perlu dikerjakan. Oleh karena

BAGI saya yang termasuk dalam generasi yang masa Sekolah Dasarnya masih bersinggungan dengan urusan butir-butir Pancasila, menghafal peta Indonesia bisa jadi lebih mudah dari anak-anak
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.