Selalu Ada Alternatif: Dunia Baru bukan Hanya Impian
Rio Apinino, anggota redaksi Left Book Review IndoPROGRESS dan Sekjen Serikat Mahasiswa Progresif UI (SEMAR UI) Judul: Rebuilding the Left Penulis: Marta Harnecker Penerbit:
HomeAnalisa Politik
Rio Apinino, anggota redaksi Left Book Review IndoPROGRESS dan Sekjen Serikat Mahasiswa Progresif UI (SEMAR UI) Judul: Rebuilding the Left Penulis: Marta Harnecker Penerbit:
Menjelang Ramadhan, kali ini kita kurangi sedikit teori dan perbanyak refleksi PEMILU presiden (Pilpres) 2014 betul-betul menyedot perhatian banyak orang. Setidaknya, di berbagai media, lini
Judul buku: Ilmu Sosial dan Kekuasaan di Indonesia Penulis: Vedi Hadiz dan Daniel Dakhidae (editor) Penerbit: PT. Equinox Publishing Indonesia Tahun: 2006 Jumlah halaman: 308
Ada Hantu Bergentayangan – Hantu Orde Baru Sebuah Uraian Tanggung Jawab KURANG dari dua bulan kita kembali akan menghadapi pemilihan umum presiden (pilpres). Pilpres
Judul buku: What the Market does to People: Privatization, Globalization, and Poverty Penulis: David Macarov Kota terbit, penerbit: London, Zed Books Tahun terbit : 2003 Tebal
Judul Buku: Labor Rights in High Tech Electronics : Case Studies of Workers’ Struggles in Samsung Electronics and Its Asian Suppliers Penulis : Fahmi Panimbang,
‘MENGAPA manusia menghancurkan buku?’ Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang selalu hadir dalam setiap zaman, dalam setiap konteks sosial historis yang pernah ada, semenjak manusia mengenal cara merekam pengetahuan yang dimilikinya dalam media tertentu. Kini pertanyaan ini kembali mengemuka ketika beberapa waktu lalu terjadi peristiwa yang merupakan repetisi dari segala jaman yang merasa terganggu dengan lahirnya pengetahuan tertentu: pelarangan mendiskusikan buku tentang Tan Malaka oleh sekelompok ormas yang mengatasnamakan Pancasila dan Islam. Meskipun pelarangan mendiskusikan buku tersebut tidak diikuti dengan penghancuran buku dimaksud, tetapi pada akhirnya peristiwa tersebut adalah suatu contoh bagaimana buku menjadi arena kontestasi antara arus utama dan the others, antara kelas yang berkuasa dan kelas yang dikuasai, antara keperluan untuk melanggengkan hegemoni dan upaya untuk menggugat status quo.
Judul Buku: The Problem with Work :Feminism, Marxism, Antiwork Politics, and Postwork Imaginaries Penulis: Kathi Weeks Penerbit: Duke University Press, 2011 Tebal: 287 halaman ‘Alangkah
Tentu tidak cukup menjawab persoalan kebenaran marxisme hanya dengan pernyataan jargonistik saja. Karena, dengan berhenti pada jargon-jargon itulah marxisme menjadi sebatas mitos dan kehilangan keilmiahan serta daya emansipatorisnya. Dalam konteks inilah buku Martin Suryajaya berjudul Asal Usul Kekayaan: Sejarah Teori Nilai dalam Ilmu Ekonomi Dari Aristoteles Sampai Amartya Sen menjadi penting. Buku ini secara garis besar menjelaskan fenomena kapitalisme yang berkaitan erat dengan persoalan nilai, yaitu bagaimana melandasi keseukuran sebuah komoditas agar bisa dipertukarkan dengan komoditas yang lain. Karena kapitalisme pada dasarnya adalah akumulasi keuntungan melalui komoditas yang diciptakan, maka nilai adalah prasyarat bagi relasi ekonomi tersebut, atau dengan kata lain menjadi batu fondasi dari kapitalisme itu sendiri. Dengan analisisnya, Martin membuktikan bahwa dari berbagai macam teori nilai yang ada, teori nilai Marx lah yang paling eksplanatoris dalam menjelaskan persoalan nilai, dan dengan demikian, kapitalisme itu sendiri. Maka, alih-alih menjadi teori yang usang, marxisme adalah teori yang paling mumpuni dalam menjelaskan fenomena ekonomi yang saat ini terjadi.
APA yang langsung terbayang ketika anda mendengar kata ‘liberal’ atau ‘liberalisme?’ Apakah Anda langsung mengidentikkannya dengan sesuatu yang berhubungan dengan kebebasan? Atau sesuatu yang berhubungan dengan pluralisme? Atau mungkin dengan kelompok tertentu? Apakah anda juga langsung mempertentangkannya dengan hal lain?
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.