RITUS
malam tadi
kau njelma laron di pijaran neon
aku adalah cicak
menunggu, ngintai dan hap
kau aku sergap
sayapmu basah oleh ludah
gurihmu aku kunyah
dan hap
kau kutelan
pagi ini
kau jadi kertas kosong
aku adalah mata pena
siap menari lagi di atasmu
bikin sajak
bikin lagu
corat-coret di atasmu
sampai lelah dan baring lagi
di atasmu
setiap malam akan menuju pagi
seperti setiap hidup akan menuju mati
DAUN RUBUH
Daun jatuh lalu segala hidup yang kita tanggung
Daun pecah pada tanah yang menanggung kita
Daun rubuh lagi-lagi berbuah kekalahan
Daun belah dan tak habis-habis kalahnya
Daun peluh. Daun rebah
AkumencariKaukemanamana
KETIKA KAU NYANYIKAN LAGU ITU LAGI
ketika kau nyanyikan lagu itu lagi
tiba-tiba tubuhmu menjelma senja
tergeragap aku
dan semua suara jadi senyap
di mataku dedaun kuning berguguran
sepenuh ruangan
sepenuh suara senja
betapa sendirinya kita
betapa tersekap dalam kenangan
ketika kau nyanyikan lagu itu lagi
seketika aku adalah kanak-kanak
tersesat di sebuah pasar malam
sebelah tangan uang penuh segenggaman
sebelah lagi gulali,
betapa bebas,
tapi tak tahu mesti kemana
ah, betapa sendirinya kita
betapa tersekap dalam kenangan
ketika kau nyanyikan lagu itu lagi
tiba-tiba tubuhmu menjelma senja
tergeragap aku
dan semua suara
jadi senyap
HUJAN TERUS TURUN DI KOTA SEPI INI
Hujan terus turun di kota sepi ini
Aku memimpi bulan jalang bulat bugil telanjang di bangku bis
Setengah tidur setengah terjaga
Menempelkan muka ke kaca jendela yang berembun
Di jalan tol yang menjelma sungai cahaya gemerlap
Pendarpendar blur lampulampu yang bergerak pelan
Mencipratkan genangan air yang telah begitu siasia
Menggambar bayangan di permukaannya yang gelap seperti kenangan
siasia
Dan hujan terus turun di kota sepi ini
Memandikan mobilmobil yang saling merapatkan diri
Dengan tubuhtubuh mengilap basah
Mengembalikan cerah rupa warnawarna semula
Menggerombol di pintu tol untuk kemudian melesat diamdiam
sendirisendiri
Sesekali aku tertidur mengenang hujan yang lain di waktu yang lain
Hujan masih saja turun di kota sepi ini
Bulan, sepotong jeruk, berenang sendirian
Dalam bis, tibatiba aku begitu menginginkan bulan
*Gema Laksmi Mawardi Aktif bergiat dalam musik, sastra dan dramaturgi. Saat ini sedang mengerjakan project Ambient Poetry, sebuah perpaduan antara sastra dan ambient music bersama kelompok kecil Sutasoma sembari menyambi jadi konsultan komunikasi.