Sejak jatuhnya rezim kediktatoran militer Orde Baru, kita memasuki satu periode yang ditandai oleh kekayaan yang makin terpusat di tangan oligarki, kian melebarnya jurang kaya-miskin, memburuknya akses terhadap kebutuhan dasar publik, dan makin jatuhnya tingkat pendapatan di hadapan laju peningkatan harga barang kebutuhan pokok.
Akibatnya, jika pada rezim Orde Baru rakyat masih diberikan sedikit kue ekonomi tanpa representasi politik, maka pada rejim kapitalisme-neoliberal ini, rakyat dikebiri representasi politiknya, sekaligus tak punya akses ke sumberdaya ekonomi. Walhasil, kebebasan politik yang ada tak menyumbag apapun bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, sehingga yang muncul adalah apatisme dan aktivitas politik yang reaktif, bahkan menjurus barbar.
Dalam medan ekonomi-politik seperti itulah IndoPROGRESS menawarkan ruang untuk bertukar gagasan dan pengalaman politik praktis dalam bingkai besar gerakan anti-kapitalisme. Kami percaya bahwa perjuangan melawan sistem kapitalisme, pada akhirnya adalah sebuah perjuangan politik yang konkret dari rakyat pekerja, yakni buruh, petani, dan kalangan miskin perkotaan, untuk membebaskan dirinya dari penindasan kapital. Namun dalam perjuangannya itu, rakyat pekerja tidak hanya berkonfrontasi secara langsung dengan kapital. Seringkali kita harus menghadapi konflik-konflik bernuansa etnisitas, ras, agama, militerisme, nasionalisme sempit, hingga ketidakadilan gender dan seksual akibat dominasi patriarki dalam masyarakat. Di tengah pusaran konflik-konflik ini, tidak jarang rakyat terseret ke dalam arus konflik yang menggeser perlawanannya terhadap kapital, sehingga seringkali rakyat pekerja menganggap bahwa itulah konflik yang sesungguhnya.
Dalam terang kesadaran itulah IndoPROGRESS memproduksi gagasan-gagasan yang berkontribusi bagi penguatan gerakan rakyat pekerja, untuk memahami hubungan antara penindasan kapital yang berkait kelindan dengan konflik-konflik SARA, militerisme, patriarki, perusakan lingkungan, dan nasionalisme sempit. Dalam proses produksi gagasan ini, kami terbuka pada keragaman perspektif dan pemikiran sejauh tidak bertentangan dengan visi dan misi pembangunan kekuatan rakyat pekerja.
Secara ringkas visi/misi IndoPROGRESS adalah sebagai berikut:
- Anti-kapitalisme
- Anti-militerisme
- Mendukung penuh kesetaraan gender dan orientasi seksual
- Pro-kelestarian lingkungan
- Menolak penyebaran kebencian yang berlandaskan pada sentimen sektarian, baik sektarianisme agama, suku, ras, dan nasionalisme sempit
- Mendukung penuh demokratisasi ilmu pengetahuan sebagai jalan memerangi dogmatisme dalam pemikiran.
- Berwatak internasional. Artinya, dalam perjuangan pembebasan dari penindasan kapita, rakyat pekerja di Indonesia berbagi solidaritas dan kerjasama dengan perjuangan rakyat pekerja di berbagai belahan dunia lain.
Pada akhirnya, kemenangan rakyat pekerja atas kapital haruslah merupakan karya dari rakyat pekerja itu sendiri.