Selamat Jalan John…
PAGI hari 31 Oktober 2014, tersiar berita yang sangat mengejutkan sekaligus menyedihkan. John Octavianus Silaban meniggal dunia akibat serangan jantung pada malam sebelumnya. John adalah
PAGI hari 31 Oktober 2014, tersiar berita yang sangat mengejutkan sekaligus menyedihkan. John Octavianus Silaban meniggal dunia akibat serangan jantung pada malam sebelumnya. John adalah
SEBAGAI hasil dinamika politik pemilu 2014, maka sejak hari Senin, 20 Oktober 2014 kemungkinan besar kita akan memiliki seorang presiden yang, mengutip editorial Daniel Dhakidae
POLEMIK tentang desentralisasi politik bergulir lagi di hadapan kita beberapa waktu terakhir ini. Yang satu, terjadi di tanah air terkait rencana penghapusan pemilihan kepala daerah
PEMILU presiden (pilpres) 2014 belum lama berselang, tapi rakyat sudah diberi ‘hadiah’ buruk oleh para elit politik di tingkat nasional. Di ujung kekuasaan pemerintahan Susilo
RIUH rendah partisipasi masyarakat telah jauh surut setelah berakhirnya penghitungan suara resmi KPU akhir Juli lalu. Memang, masih ada proses konstitusional di Mahkamah Konstitusi, terkait
SERUAN dari artikel Martin Suryajaya dan Coen Husain Pontoh, sangatlah relevan dan mendesak untuk ditindaklanjuti oleh kalangan progresif Indonesia. Seruan mereka adalah semacam battle cry
TIDAK dapat dipungkiri bahwa kota adalah salah satu entitas yang berkaitan sangat erat dengan pengalaman modern kemanusiaan. Walau demikian, bukan perkara mudah untuk memahami hubungan keduanya. Alienasi atau keterasingan manusia dalam pengalaman berkota menunjukkan bahwa hidup di kota tidak bermakna memiliki kehidupan di kota itu sendiri. Penyakit akut perkotaan seperti kemacetan, banjir, minimnya penghijauan, masalah perumahan layak, kriminalitas, dsb membuat mudah untuk menyimpulkan bahwa kota yang dihidupi warganya adalah kota yang tidak manusiawi. Tidak heran jika kemudian kondisi alienatif ini menciptakan kesadaran palsu di kalangan warga bahwa situasi berkota mereka adalah sesuatu yang terberi, ‘udah dari sononye’ dan tidak dapat diubah lagi.
Langkahmu cepat seperti terburu, berlomba dengan waktu Apa yang kau cari belumkah kau dapati. Diangkuh gedung gedung tinggi … Lari kota Jakarta lupa kaki yang
KALAU kita perhatikan agak teliti, ada yang baru dalam momen perayaan reformasi tahun ini. Kebaruan itu tampak pada penonjolan tema tentang bahaya oligarki, yang mendadak
KITA seringkali dibingungkan oleh kenyataan bahwa di Indonesia ada Hari Pekerja, yang jatuh pada tanggal 20 Februari, sementara ada juga Hari Buruh, yang jatuh pada
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.