
Gerakan Rimpang dan Rekoneksi Politik Kelas
Jika bentuk gerakan dibiarkan tanpa arah, maka ia hanya akan menjadi tempat pelarian emosional kolektif tanpa menjebol apa pun. Ia menjadi ritus perlawanan, bukan proses pembebasan.
Jika bentuk gerakan dibiarkan tanpa arah, maka ia hanya akan menjadi tempat pelarian emosional kolektif tanpa menjebol apa pun. Ia menjadi ritus perlawanan, bukan proses pembebasan.
Ilustrasi: Illustruth DALAM Platform Capitalism (2017), Nick Srnicek memberikan penjelasan penting tentang wajah baru kapitalisme kontemporer. Perusahaan-perusahaan melakukan perubahan mendasar dengan menjadikan diri mereka sebagai
Kredit ilustrasi: Cooperative Grocer PEMILU yang menimbulkan polarisasi, secara formal, telah usai. Namun ketegangan di lingkar elite masih begitu panas. Apapun hasilnya, bagi gerakan kaum
Ilustrasi diambil dari deffanah.blogspot.com KETIKA perusahaan melakukan ekspansi dan eksploitasi, maka di balik layar selalu ada dukungan investasi dari lembaga-lembaga keuangan. Sebuah relasi yang
SETELAH tahun lalu gerakan koperasi berhasil menggagalkan undang-undang perkoperasian yang berkarakter kapitalis, keringat belum kering, kini insan-insan koperasi tampaknya masih harus siap-siap standby menyingsingkan lengan
PERSOALAN agraria di Indonesia selalu menghadirkan sekelumit problem yang seakan tidak pernah usai. Konflik terus terjadi di sana-sini, semakin melebar, semakin luas, baik yang bersifat
KETEGANGAN politik yang terjadi saat ini begitu buram. Saling serang antara institusi. Para personil KPK satu demi satu dilaporkan karena tuduhan jejak masa lalunya. Polri
AKHIRNYA Jokowi terpilih memegang amanah menjadi presiden republik ini. Darinya ada harapan untuk wajah dan isi Indonesia yang baru, khususnya mengikis jejak-jejak Orde Baru. Rakyat
Bila kapitalisme memiliki anak kesayangan berupa korporasi-korporasi, lalu apa yang dimiliki oleh proyek ekonomi politik sosialisme? GERAKAN koperasi masih menjadi ihwal minor dalam totalitas
KOPERASI dalam konteks kekinian (sejatinya) memiliki kecenderungan kiri. Kiri karena menolak kemapanan dari sistem yang hari ini hadir secara hegemonik. Kemapanan dari sistem kapitalisme yang monopolistik dipertanyakan ulang melalui kacamata demokrasi ekonomi koperasi. Ketimpangan ekonomi-sosial yang terjadi akibat dari sistem ekonomi yang tidak berkeadilan ini perlu didrive dalam keperluan imajinasi untuk mencari alternatif sistem yang lain. Imajinasi dalam arti menembus batas nalar-nalar konservatif, meliarkan gagasan lepas dari kotak hitam bernama kapitalisme. Karena saat ini yang menjadi problem, seperti disinggung di awal, adalah miskinnya imajinasi politik.
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.