NARASI konvensional, khususnya di kalangan teoritisi Kiri mengenai krisis kapitalisme yang terjadi sekarang, melihat krisis kapitalisme sebagai peristiwa khas dalam bentuknya yang ‘neoliberal.’ ‘Neoliberal’ dalam arti keunikan serta kekhususan bentuk relasi ekonomi politiknya yang belum pernah ada presedennya dalam pengalaman kapitalisme sebelumnya. Dalam narasi konvensional ini, krisis disebabkan oleh finansialisasi ekonomi yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam pengembalian tingkat akumulasi. Finansialisasi mendorong perusahaan untuk menginvestasikan banyak porsi dari keuntungannya dalam instrumen finansial, dan hanya porsi yang lebih kecil yang digunakan untuk modal aset produktif (mesin-mesin, pabrik, dll) yang merupakan kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi yang ‘nyata.’ Hasilnya, pertumbuhan ekonomi lebih lemah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada dekade-dekade awal pasca Perang Dunia II, dan faktor ini, bersamaan dengan terjadinya penambahan pinjaman, yang mendorong rakyat pekerja untuk mempertahankan standar hidup keseharian walau pendapatan mereka mengalami penurunan. Masalah hutang ini, dan fenomena-fenomena lain yang dimunculkan dari finansialisasi, disimpulkan sebagai penyebab yang mendasari krisis ekonomi sekarang.