1. Beranda
  2. /
  3. 2016
  4. /
  5. Page 23

2016

“Industri Kebajikan” Era Media Sosial

PADA tahun 1977, terdengar gema pidato kebudayaan dari mulut seorang Mochtar Lubis yang berjudul Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungjawaban. Pidato yang disampaikan di Taman Ismail Marzuki

Dorongan ke Arah Estetika Partisipatoris

ESTETIKA sebagai disiplin filsafat seni telah mengalami banyak perubahan sepanjang abad ke-20.[1] Sejak kemunculannya sebagai pendekatan berkat Alexander Baumgarten di abad ke-18 sampai dengan akhir

Revolusi Mental, Apa Kabarmu?

Beberapa Catatan Kritis   SALAH satu alasan kesuksesan Jokowi, menurut kami, adalah kekaburan ideologi, atau tidak nampaknya idelogi yang dia anut. Itu mungkin rahasia kesuksesan

Kenapa Papua Tidak Boleh Merdeka?

“Kita sebetulnya lebih memperdulikan orang-orang Papua, atau Sumber Daya Alamnya?” –Viktor Mambor, Redaktur Jubi   PAPUA semakin sering dibicarakan. Tetapi hanya bahan mainan, tanpa kesungguhan

Mangun

SAYA kira, saya tidak pernah dekat dengannya. Waktu itu, dia sudah punya nama besar. Dia arsitek. Dia juga intelektual publik yang disegani. Dia menulis di

Bagaimana Rakyat Terlepas Dari Tanahnya?

Sedikit Tambahan Untuk Bonnie Setiawan   SAYA tertarik dengan tulisan Bonnie Setiawan mengenai berpindahnya aset dan lahan desa kepada pemodal. Penulis memberi judul tulisannya Bagaimana

Bob Marley, Perjuangan, dan Kisah Kita

SIAPA yang tak kenal Robert Nesta “Bob” Marley? Tapi mungkin tak banyak yang tahu kalau legenda musik reggae yang mashyur itu lahir dari rahim seorang

Dalil Pokok Kapitalisme

Mengenang Ellen Meiksins Wood   SEBAGAI orang yang tidak punya properti, bekerja pun serabutan, mudah bagi saya untuk menerima bahwa kapitalisme memang keparat. Namun, mengapa

Rantai Pasokan dan Hengkangnya Investor Global

DI BULAN pertama pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia dikejutkan dengan keputusan salah satu raksasa otomotif, Ford, yang menghentikan operasionalnya di Indonesia. Belum usai dengan

Kala Butet Memuji Freeport

SIAPA tak kenal Butet Kertaradjasa? Ia lebih dari sekadar seniman penghibur. Bersama Djaduk Ferianto dan Agus Noor, ketiganya sering membuat pementasan akbar. Cirinya selalu sama:

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.