HARIANĀ “API” jang mulai terbit setelah terdjadinja peristiwa kontra-revolusioner “Gerakan 30 September”, melalui editorial2, tulisan, pemberitaan dan ulasan2nja, telah menjumbangkan fikiran2 dan andjuran2 jang gamblang dan djelas kepada masjarakat Pantjailais, ABRI, dan Pangti ABRI, sebagai usahanja untuk turut serta menegakkan Pantjasila, turut serta meluruskan rel Revolusi, turut serta membantu Bung Karno/ABRI/Rakjat dalam tugasnja menumpas gerakan jang chianat dan kontrarevolusioner itu.
Kepada “API” jang terbit pada 1 Oktober 1965 sebagai mingguan, dipertjajakan tugas oleh Penguasa Perang Daerah Djakarta Raja dan Sekitarnja, untuk sebagai harian mengisi kelowongan mass-media sore. Dari harian “API” diharapkan suara jang tegas, pemberitaan jang benar, penjuluhan tempat2 sembunji dari orang2 chianat dan oportunis jang plintat-plintut, pembongkaran segala kedjahatan moril dan rentjana2 gelap dari petualangan2 politik. Harian “API” telah berhasil membakar semangat djoang para Pantjasilais, menggelorakan militansi terpendam massa jang telah mendjadi sadar akan bahajanja petualang2 jang mempermainkan keseimbangan politik di tanah air kita tertjinta ini. Dalam masa hidupnja jang pendek (30 penerbitan) harian “API” telah berhasil merebut hati rakjat, karena suaranja jang benar, karena isinja jang menjuarakan hati nurani rakjat itu sendiri, dan telah menggegerkan seluruh lapisan masjarakat, membingungkan semua kaum chianat dan plintat-plintut jang merasa dirinja masih aman karena belum diketahui achlak buruknja.
Harian “API” achirnja kembali mendjadi mingguan bahkan kemudian ditutup tidak karena alasan2 pemberitaannja, melainkan karena hal2 tehnis jang bagi “API” merupakan satu-satunja djalan untuk dapat sedikit meluaskan daja-geraknja untuk memenuhi hasrat massa jang bersimpati padanja. “API” menjadarkan bahwa disamping simpatisan-simpatisan jang mendukung, ada pula lain2 fihak jang membentjinja dan jang akan berusaha mematikannja. Tetapi “API” jakin bahwa selama satu bulan itu, “API” sudah berhasil lebih mematangkan semangat Pantjasila massa, menggelorakan militansi itu untuk mengganjang Gestapu dan membubarkan PKI sebagai dalang Gestapu.
Buku ini merupakan kumpulan dari semua editorial jang telah dimuat dalam Harian “API” itu. Semoga dapat menambah kejakinan ideologi bangsa, menjadarkan massa bahwa memang sebenarnja hanja Pantjasila sadjalah jang harus menguasai seluruh djiwa raga kita.
Djakarta, 23 Nopember 1965
Dewan Redaksi “API”