Siti Maimunah

Coco Levy, Cerita Perjuangan Petani Filipina

ADA kabar gembira dari Filipina. Datangnya dari Willy Marbella, salah satu pemimpin Kilusang Magbubukid ng Pilipinas (KMP), Gerakan Petani Phillipina, yang saya temui di markasnya di Quezon city.

Pada sebuah pagi di bulan Juli 2013, Willy masih bercelana pendek dan kaos dalam berwarna putih. Ia jelas belum mandi, namun tak menghalanginya menceritakan kabar baik, yang membuat pagi itu terasa penuh semangat. ‘Ini tahun berbeda, perjuangan petani kelapa memasuki babak paling penting. Pengadilan Tinggi baru saja memenangkan gugatan petani. Mereka berhak atas dana pajak yang mereka bayar empat puluh tahun lalu,’ ujar Willy berseri.

Para Penari Yang Hilang

The Dance that Makes You Vanish bertutur lewat paparan biografis penulisnya, yang tumbuh dalam lingkungan Islam NU di Banyuwangi. Orang-orang yang dicintainya dibunuh dengan tuduhan terlibat PKI. Meski belakangan diberitakan NU juga terlibat pembunuhan tersebut, masih banyak pertanyaan dalam kepala Rachmi. ‘Keluarga saya sangat NU, tapi juga dibunuh,’ ujarnya.

Menurut kabar, pembunuhan massal tersebut juga bertujuan membersihkan orang-orang terdidik agar tak melakukan pembangkangan. ‘Tapi tante saya hanya seorang pedagang ayam. Dia wajib lapor dua minggu sekali ke markas militer setempat,’ tambahnya. Belakangan dia tahu, tiap kali datang melapor, tantenya diwajibkan membersihkan kamar mandi dan kakus di markas itu.

MP3EI dan Keselamatan Rakyat

TINGGINYA angka pertumbuhan ekonomi Indonesia, dirayakan di tengah maraknya pengungkapan korupsi yang melibatkan para pejabat dan politisi. Elektabilitas partai-partai besar turun karena petinggi dan kader-kadernya terlibat korupsi. Saat yang sama, potret penderitaan warga akibat perluasan investasi yang bertumpu pada pengerukan kekayaan alam meningkat dan meluas. Pada kondisi ini Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diusung. Proyek ini menjanjikan mimpi Indonesia menjadi sepuluh negara besar di dunia pada 2025.

MP3EI berlabel Not Business As Usual dengan menu lama, yaitu sektor industri ekstraktif, kehutanan, dan perkebunan skala besar yang rakus lahan dan buruh murah. Proyek seperti ini telah terbukti melahirkan kasus-kasus perampasan lahan, penurunan mutu fungsi-fungsi alam, serta bencana industrial yang menyingkirkan permukiman dan ruang-ruang ekonomi, seperti kasus luapan lumpur Lapindo.

Megawati, SBY & Komodifikasi Hutan

Seperti yang dipahami masyarakat adat Molo di pulau Timor, bagi mereka alam bagai tubuh manusia. Tanah adalah daging, air adalah darah, gunung batu adalah tulang, sementara hutan dan dan rambut adalah kulit dan paru-paru. Filosofi inilah yang mendasari lahirnya bentuk-bentuk relasi sosial politik, ekonomi dan budaya orang Molo dengan lingkungannya turun temurun sejak nenek moyang mereka. Pun masyarakat adat lainnya, yang biasanya memahami tanah sebagai ibu (mother earth).

Jika meminjam filosofi orang Molo, maka komodifikasi hutan yang kini digalakkan masa pemerintahan SBY ini adalah puncak dari keganasan dan kegilaan manusia. Sebab memperdagagangkan fungsi-fungsi hutan, atau fungsi-fungsi alam sama saja dengan memperdagangkan tubuh kita sendiri.

Limbah Hari Kasih Sayang

Bagi pasar, tak soal apakah Hari Valentine itu halal ataupun haram, yang penting jadilah konsumen yang baik. Sampaikan kasih sayangmu melalui hadiah, dan teruslah berbelanja. Itu sebenarnya pesan tahunan perayaan hari kasih sayang sedunia itu.

Saya tidak tahu pasti berapa uang yang dihabiskan orang Indonesia untuk berbelanja di hari kasih sayang itu Tapi di Amerika Serikat (AS), hasil Survey BIGinsight untuk National Retail Federation (2013) menyebutkan, negara berpenduduk paling padat nomer empat di dunia ini menaikkan anggaran belanja hari kasih sayangnya hampir 4 persen, dengan total pembelanjaan lebih Rp 171 Trilyun. Lebih 10 persen besaran APBN Indonesia tahun ini.

Banjir Dan Keselamatan Warga

JAKARTA berduka. Dampak banjir pada awal 2013 menghebat dan meluas, membuat ibu kota Negara tak berdaya, lumpuh. Banjir menjadi berita paling heboh seantero nusantara, bahkan

Moylan

Jonathan Moylan (24 tahun),  membuat heboh Australia. Aktivis anti tambang ini membuat grup korporasi Whitehaven Coal, sebuah perusahaan tambang yang tengah berkembang pesat, turun sahamnya

Shopping Basket

Berlangganan Konten

Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.